Chain 20

37 10 6
                                    

Untuk kedua kalinya setelah kehadiran Sihan, ketiga temanku kembali datang menginap di rumahku. Kebetulan, hari Jumat di minggu ini tanggal merah. Tidak seperti sebelumnya yang berangkat langsung dari sekolah menuju ke rumahku, sekarang kami janjian untuk langsung berangkat masing-masing ke rumahku saja di hari Jumat pagi. Belajar dari kejadian kemarin dimana mereka kerepotan sendiri membawa barang banyak-banyak ke sekolah ditambah buku pelajaran yang membuat tas mereka semakin bertambah berat.

Untung saja waktu itu sedang tidak ada razia-razia-an. Bisa-bisa barang bawaan mereka disita oleh sekolah. Mulai dari skincare, make up, hingga kamera. Buruan yang bagus sekali untuk anak OSIS.

Malam sebelum mereka datang, tepatnya Kamis malam, Kayla sempat mengirimi kami pesan di grup yang anggotanya kami berempat.

Kayla :
Guyssss
Serius kalian hrs tahu ini, gue baru buka dm dan nemu something
Pokoknya besok bakal gue kasih tahu deh
Gue gak tahu ini hoax apa bukan, tp pokoknya kalian harus tahu!

Kami bertiga sempat mendesaknya untuk bicara atau paling tidak memberi clue. Tapi dia tetap diam dan teguh pada pendiriannya untuk mengumumkannya saat kami sudah berkumpul saja.

Satu-satunya clue yang dia berikan hanya, ini ada hubungannya sama si sihan-sihan itu pokoknya.

Keesokan harinya, sekitar jam sepuluh pagi kami sudah berkumpul di rumahku. Kiano izin pergi bermain dengan para tetangga seumurannya yang tentu saja langsung aku izinkan. Daripada dia diam-diam saja di dalam kamarnya bermain games seperti yang biasa dia lakukan jika teman-temanku datang, lebih baik dia melakukan kegiatan yang lain saja bersama teman-temannya.

Kalau Sihan itu benar-benar mama seperti yang aku duga selama ini, pasti beliau akan memarahiku karena terlalu membebaskan Kiano bermain selama ini. Seumuran Kiano mana boleh aku keluar rumah sembarangan kalau tidak ditemani oleh mama.

Balik lagi ke situasi saat ini, kami akhirnya duduk di atas karpet depan ruang televisi dengan posisi melingkar. Ketiganya melepaskan ransel berisi barang-barang mereka secara bersamaan dan meletakkannya begitu saja.

"Apa yang mau lo kasih tahu semalem?" cecar Sofia langsung.

Kayla tersenyum lebar kemudian terlihat mengotak-atik ponselnya. Sebelum akhirnya dia maju sedikit untuk menunjukkannya yang membuat kami secara otomatis langsung mencondongkan tubuh kami mendekatinya.

Itu direct message yang dikirimkan dua hari yang lalu dengan sebuah akun tidak jelas. Kenapa aku bilang tidak jelas? Foto profilnya kosong, username-nya juga terkesan random, gabungan antara huruf dan angka-angka. Terlihat juga akun tersebut memfollow beberapa akun termasuk milik Kayla, namun followers-nya nol, postingan akun tersebut juga nol.

Bunyi pesannya itu :
halo, kk. aku baru lihat highlight ig kk yg soal hantu di rumah temen kk itu setelah nonton video di yt kk kmrn
rumahnya itu rumah temennya kk yg ini bkn?
[send a picture]
soalnya dr highlight sm igtv kk yg live itu aku lihat sesuatu
itu bnrn hantu, mukanya mirip bgt sm temen kk yg ini, tp kyknya dia cowok
dan kyknya jg seumuran sm temen kk ini
dan maaf bgt nih kk, kyknya dia bkn hantu yg baik, menurut aku mendingan diusir aja drpd bahayain temen kk
tlg dibaca dan disampaikan ke temen kk y kk🙏🙏
oh iya, ada jg hantu satu lagi tp dia baik. aku krg tau mana yg nulis di kaca krn pas itu kamera kk tiba2 jd burem
yg keliatan jelas bgt sih yg cowok itu
itu aja sih yg mau aku ksh tahu, tlg disampaikan ke temen kk nya y kk, aku jd ikutan khawatir🙏

Ya Tuhan ... apaan lagi sih ini?

"Cowok? Cowok yang mirip sama gue siapa? Jelas-jelas muka gue plek-ketiplek sama nyokap gue. Gen yang nurun dari bapak gue cuman matanya doang," jawabku ragu. "Nyokap gue juga rambutnya gak pernah pendek kayak cowok gitu, kok ...."

Slip Stitch [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang