Prakata

596 186 333
                                    


Halo dengan @Aing_Amaliaa kita kenalan dulunya.

Aku akan menulis dengan judul 'Afternoon Depression'

Lagu:Only (Leehi)
Kisah yang telah kita rajut bersama memberikan kesan cinta abadi yang dirasakan sepanjang waktu dan mungkin 'satu-satunya',berdasarkan apa yang terkandung dalam lagu tersebut.

Cerita ini sudah lama terjadi,sekitar tahun 2003 mereka bertemu dan mereka juga saling terluka.Hingga,pada tahun 2018 aku samar-samar mendapatkan berita perihal cerita itu.Dan,akhirnya aku mendapatkan seluruh ceritanya dari mulut ke mulut karena dia telah tiada pada tahun yang sama,2018.

Cerita ini terinspirasi dari kenyataan,pengalaman.Namun nama,tempat,dan beberapa alur di fiktifkan.

Cerita aku lainnya  bisa dibaca di akun wattpadku (@Aing_Amaliaa)

***

Semua telah hancur dan sirna

Meninggalkan sejuta kenangan dan luka

Rasa yang pernah kita lewati bersama

Semua telah berakhir dan takkan ku lupa

Menjalani hari penuh canda dan tawa

Bersama kita selalu membuat kisah

Tak peduli meski jiwa ini lelah

Bertahan denganmu membuat hatiku

Menemukan secercah harapan

Jarak membuat kita terhalang

Tak lagi saling memandang

Menghancurkan semua rasa bimbang

Yang tergenang dalam bayangan

Bibirmu yang selalu tersenyum

Membuat hati ini terkagum

Suaramu yang teramat merdu

Selalu membuat hati ini berdesir nyeri

Berharap bisa mengulang memori di sudut hati

Kita yang kandas ditelan bumi.

🍁🍁🍁

Kasih POV'S

Aku menatap daun-daun berguguran tertiup angin yang jatuh dari pohon tempatku bernaung saat ini.Udara dingin menusuk kulit membuatku merapatkan sweeter yang ku kenakan agar merasa hangat.Setelah merasakan cukup kuat, aku kembali berjalan menyusuri jalan setapak yang dipenuhi dedaunan kering ini.

Angin kembali menerbangkan dedaunan,lalu kembali menggeletuk. Aku menggigil,jalan ini sudah lama tak ku jelajahi.Namun,tetap saja indah jika dipandang oleh netraku. Aku terus berjalan di jalan berwarna coklat dengan daun-daun kuning disekitarnya.

Kalau kamu ada di sini,kamu pasti sudah ngetawain aku. Sementara, aku akan sibuk mengutukmu.

Bagimu emosiku berbeda dengan orang lain,sehingga kamu suka mengejekku.

Aku tersenyum tipis, membiarkan beberapa kenangan bermain di otakku,dalam perjalananku melintasi jalan setapak ini.

"Dok? "

"Dokter Aulian?"

"Mas Lian!"bentakku.

Cowok di hadapanku itu.Dia yang sedari tadi tak menghiraukan beberapa panggilanku dan sibuk sendiri dengan urusannya yang menurutku tak penting.Biarkan aku egois, aku ingin diperhatikan seperti dia memperhatikan tabel-tabel rumit di layar laptopnya. Akhirnya dia menoleh,menatapku dengan sinis.

"Ada apa? "ucapnya penuh dengan ketidak ikhlasan.

Aku merengut."Laper,makan yuk! "ajakku dengan nada sedikit manja.

"Saya masih sibuk,kamu sendiri aja,"sahutnya lalu mengabaikanku lagi.

Tanpa berkata-kata,aku merapikan buku-buku novel yang berserakan di atas meja lalu segera melengos berjalan keluar ruangan. Namun, sebelum aku pergi jauh dia segera berlari untuk menyamakan langkahnya dengan langkahku.

"Mau makan apa? "tanyanya tanpa basi-basi.

"Dingin-dingin gini enak makan donat,"balasku dengan senang hati.

Dia mengangguk pelan,tanda dia setuju dengan pendapatku.

Kami berdua keluar dari ruang tamu rumahnya,lalu masuk ke dalam kaffe. Saat lenganku mendorong pintu kaca itu,bersamaan dengan suara lonceng yang berbunyi nyaring.

"Rasa apa? "tanyaku sambil menatap rak kaca yang berisi deretan donat aneka rasa dan toping.

"Ori aja,"jawab lelaki itu. Sementara matanya sedikit menyipit ke arah showcase di samping rak. "Kopi dingin, satu ya? "

Udara sedingin ini dan cuaca yang tidak memungkinkan, dia memilih kue simpel dan minuman dalam kulkas? Sepertinya ada yang salah dengan seleranya.

Aku tersenyum sumbang."Beneran? Donat krim keju enak lho, enggak eneg. "

Aku berhasil mengalihkan matanya ke rak kaca walaupun akhirnya dia menggeleng dan tetap pada pilihan awal. Inilah kesukaanku diantara semua sikapnya, hampir semua sikapnya yang tak ku suka.Jika dirata-rata mungkin sekitar 5% aku suka dan kagum akan sifatnya dan sisanya aku membencinya.

"Kopi susu atau cappuccino hangat? "Aku belum menyerah untuk membujuknya.

"Dingin aja. "Lelaki itu kini mencurahkanku perhatian sepenuhnya padaku. "Senyum kamu udah manis dan hangat. Cukup buat saya. "Diam-diam aku tersenyum,entah karena lelucon atau aku yang kepedean atas perkataannya.

Bulan-bulan sedih tandang, hujan berjatuhan, satu dua dipersilahkan untuk melepas pelukan;katanya selamat datang When Love is Empity. selamat merayakan luka-luka yang hangat di pemanggangan ingatan. Kita guyup diguyur rindu. Ini kisahku dan sepenggal kisah kehilangannya, mari kita menangis bersamaku. 

***

Gimana,gimana ceritanya?Garing banget kayak kripik atau renyah kayak rengginang?Ditunggu buat vote,coment,dan sarannya yah...
Sampai jumpa hari Rabu.

Xoxo,
Primrosè

Afternoon Depresion |Tamat✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang