Mau ngumpulin orang-orang yang pernah dilabrak kakak kelas.Afternoon Depression
ALUNAN murattal menghiasai pagi hari di rumah Anisa yang sepi.Jarum jam berdetik pelan,angkanya menunjukkan pukul lima pagi.Nampak si empunya rumah sedang duduk formal di sofa dengan buku di tangan.
Sepi,sendiri,dan dingin.Anisa mengasihani dirinya sendiri sembari menggosok-gosok tangan.Sesudah sholat shubuh,lalu kini melanjutkan belajar karena ujian akhir sudah dekat,dan Anisa masih dalam proses belajar.Ia tidak mau ketinggalan dari teman-temannya yang sudah lebih siap.
Pikirannya mengelana kembali pada masa-masa paling bahagia.Pikiran-pikiran tentang Lian menyelimuti hatinya.
Sejak Lian pulang dari rumah sakit, Anisa selalu mengintil di belakanh Lian layaknya anak itik yang kehilangan induknya. Dia merengek meminta bantuan kepadanya untuk mengerjakan laporannya besok pagi mengenai Organ Dalam.
"Kasih sudah bikin setengah laporannya di perpus tadi tapi kurang tentang penyakit sama obatnya aja. Bantuin ya, Mas? "
Akhirnya Lian mengerti kenapa wajah Anisa sedari tadi kecut kayak permen kadaluarsa. Masalahnya ada di sini toh, Anisa itu suka IPA tetapi benci mata pelajaran biologi anatomi manusia, menurutnya pelajarannya itu membingungkan dan sangat repot jika harus di hafalkan.
"Saya Dokter Spesialis Pediatrik, bukan spesialis penyakit dalam.Mana saya tahu apa aja penyakit di jantung, hati, ginjal, bahkan anus sekalipun, Kasih,"jawab Lian dengan wajahnya sedatar aspal depan rumah.
"Ayolah, Mas .... Mas Lian pasti tahu kok, selain itu Pak Angkuskan temen Mas Lian,seharusnya Mas tanya-tanya gitu soal penyakit organ dalam.Mana ujian belum selesai, udah di tagih tugas yang susahnya minta ampun! "
"Apakah itu semua berhubungan dengan pekerjaan saya sebagai dosen psikologi ? "Lian kira, Anisa akan berhenti mengejaknya debat dengan argumen yang seremeh itu tetapi Anisa malah terus berbiaca seperti burung menco saja.
"Ya, enggak.Tapi,Mas Lian harus bantuin Kasih ... ya ... ya ...?Kan Mas Lian pernah bilang kalau seorang istri seharusnya gak bikin suaminya bermalas maladan, sementara istri ngerjain semunya. Nanti istri yang memegang kepemimpinan rumah tangga loh."Anisa jadi pintar sekali membolak balikkan kalimat yang pernah Lian ucapkan.
"Benar, tapi kan saya lagi gak nganggur.Saya juga harus selesaiin tugas ngecek power point mahasiswa saya sebelum besok."
"Mas Lian sepakatkan kalau semua pekerjaan rumah itu adalah tugas suami?"tanyanya lagi, masih belum menyerah membujuk Lian.
"Ya, saya sepakat."
"Berarti Mas Lian wajib bantuin ngerjain tugas Kasih! Tugas sekolah termasuk pekerjaan rumah."Lian tersenyum tipis melihat Kasih yang memghalalkan segela cara untuk membujuknya. Rumah Lian tidak akan bisa sehening dulu sebelum Anisa menjadi bagian rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afternoon Depresion |Tamat✔️
Fiksi Remaja⚠️ Peringatan!Cerita ini mengandung konten sensitif seperti depresi, kekerasan, bunuh diri dan beberapa hal negatif lainnya.Dimohon kebijakan pembaca ⚠️ °°° Kisah-kisah ini bukan perihal memiliki pasangan yang sempurna. Namun, pasangan yang saling m...