Bad-day
Bad Mood
Bad-jingan
🍁🍁🍁SUDAH seminggu berlalu sejak kejadian Anisa yang bertengkar dengan Langit,akibat pertengkaran itu Anisa kembali merasakan kurungan di sel bersama beberapa orang yang terkena gangguan jiwa.Anisa mulai melupakan kejadian itu,Langit juga sudah mulai memunguti kembali kepingan hatinya yang patah.Ia tak patang menyerah untuk mendekati Anisa.
Satu tahun terakhir ini,Langit masih tidak sadar jika hilangnya si cupu pengganggu membuatnya gelisah.Rasanya benar-benar kesal.Langit masih ingat ketika Anisa dengan jelas mengejarnya,bahkan ia menuliskan surat betapa kagumnya ia terhadap Langit.Tidak ada cowok manapun yang bisa menyainginya pesonanya.Hingga,Langit tersadar bahwa sudah ada seseorang di hati gadis itu dan bahkan melebihi rasa sayangnya kepada dirinya."Langit!Gue beliin jus jambu,nih.Diminum,ya biar sehat."Misca menyodorkan segelas penuh jus kepada Langit yang duduk diam di bangku kantin.Tadi teman-temannya menariknya pergi,mendorong-dorong agar ia mau berjalan.
Langit hanya bergeming.Matanya tak fokus menatap kerumanan di sekitarnya serasa hampa.
Baginya semua orang kini hanya seperti potongan film yang bergerak bisu.Ia tak peduli pada dunia luar.Jika bukan karena sebentar lagi ujian nasional,ia juga tidak akan berangkat sekolah,karena kehilangan seseorang dari pandangannya.
"Langit lagi kenapa sih,ih!"Misca mendengus kesal.
"Baron,Langit lo jailin,ya?"Misca menuduh Baron yang juga sedang terdiam.
"Berisik,lo.Tanya aja sendiri sana,"Baron menjawab kesal karena sering dituduh hal yang aneh-aneh.
Misca Berdecih.Gadis itu tidak menyerah sedikit pun,ia keras kepala ... sangat.Apa yang dia inginkan,harus terwujud seperti saat ini.
"Langit,aku mohon... minum jusnya,"ucapnya dengan bergelayut manja dilengan Langit.Lelaki itu muak dengan semua kepura-puraan ini,ia langsung menepisnya,sehingga Misca terjatuh,maksudku pura-pura terjatuh dan merengek.
"Ah!Sakit."Misca yang lebay mulai mendramatisir.
"Bisa gak,lo jauhin gue?"Langit mengatakan hal itu dengan tekanan yang mengambang di udara.Atmosfer di kelilingnya mendadak panas.
"Apa?"Misca mengernyit.
Teman-teman Langit menonton pertengkaran itu dengan cemas.Mulai banyak siswa berkerumun di kantin untuk menyaksikan keributan mereka.Beberapa bahkan sudah menyiapkan handphone mereka untuk tak melupakan moment itu.
"Langit,lo lagi bad mood,ya?"Misca mencoba mencairkan suasana kembali.Wajahnya pucat pasi.
Langit kembali mentapnya datar."Iya,karena lo.Jadi sekarang lo mendingan pergi dari sini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Afternoon Depresion |Tamat✔️
Fiksi Remaja⚠️ Peringatan!Cerita ini mengandung konten sensitif seperti depresi, kekerasan, bunuh diri dan beberapa hal negatif lainnya.Dimohon kebijakan pembaca ⚠️ °°° Kisah-kisah ini bukan perihal memiliki pasangan yang sempurna. Namun, pasangan yang saling m...