Langitpun bersedih,rupanya alam turut mengerti.Disaat aku rapuh dan seluruh semesta ikut berkabung.Adakah kisah yang lebih menyedihkan dari ini?
Afternoon Depression
ANISA menyeduh teh Bunga Krisan di cangkirnya,lalu menatap lekat fotonya dan Lian yang setia bertahan di sisi mejanya selama empat tahun.Gadis itu memutar kursinya,menghadap kaca besar yang langsung menampakkan pemandangan kota Paris di pagi hari.Dahan pohon eks yang menjulur di balkon kamar apartemannya saat ini berbunga cantik.
Empat tahun ini,banyak pria eropa yang menyatakan cinta pada Anisa,namun hatinya tetap mengatakan 'tidak'.Cinta Anisa terhadap Lian tidak memudar,tidak pernah.Lian adalah yang pertama dan satu-satunya pria yang membuat jantungnya berdebar.Kamu masih segalanya bagiku,karena kamu satu-satunya asalan mengapa hati ini tidak bisa menerima siapapun.
"Tolong,jaga kamarku ya?"ucap Anisa setelah meneguk kandas tehnya.
"Kau benar-benar akan pulang,Nisa?"suara beraksen italia itu sedikit patah-patah mengucapkan bahasa Prancis.
Anisa terkekeh."Ya,sudah waktunya aku menemui kekasihku."
***
Berjalan di cuaca yang sejuk,ini musim semi empat kali yang Anisa lihat.Sepanjang menuju tempat kesukaannya bunga Lavender dan Lily menghampar indah di sepanjang trotoar,Anisa menatap bunga Lily yang bermekaran.Orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing.Pagi ini cerah,biru dengan awan sebagian.
Rintik diawal musim semi,menyentuh wajah Anisa.Gadis itu tersenyum,mengulurkan tangannya merasakan tetes demi tetes air hujan yang jatuh di bumi.Tak butuh waktu lama,hujan itu reda dan tak selamanya hujan.Karena kehidupan terus berputar sekeras apapun rintangan dikehidupan percayalah pada diri sendiri bahwa kita bisa melewatinya.
Angin semi berhembus pelan,menerbangkan satu lembar daun Maple dan jatuh di kaki Anisa.Dia menunduk dan mengeluarkan spidol dari saku roknya.Lengkungan senyum terlihat jelas,ia menuliskan beberapa kata disana.
"I'm fine here."
Telepon genggam menyanyikan The Beatles,Mother.Anisa membuka handphone,bunda mengirim pesan setelah sekian lama.
Bunda:
Apa kamu selalu minum obat?Jadi pulang'kan?Maaf Bunda tak bisa menjemputmu.
Anisa menghela nafas panjang sambil memejamkan mata.Ayah,Bunda,serta Umi sudah bahagia hidup bersama Kak Alif dan Kak Alya.Dokter Ashraf pun sudah bahagia bersama keluarga kecilnya,tertinggal Anisa,sendirian.
"Semua sudah berada di tempat yang semula Mas,dan ternyata aku kalah dengan rindu.Dia lebih egois dari pada aku,"gumam Anisa sembari menatap jauh ke arah sungai.
***
Penerbangan Paris ke Surabaya menempuh waktu tuju belas jam,selama di pesawat Anisa tidak bisa tidur,merasakan pantatnya yang terbakar karena terlalu lama duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afternoon Depresion |Tamat✔️
Fiksi Remaja⚠️ Peringatan!Cerita ini mengandung konten sensitif seperti depresi, kekerasan, bunuh diri dan beberapa hal negatif lainnya.Dimohon kebijakan pembaca ⚠️ °°° Kisah-kisah ini bukan perihal memiliki pasangan yang sempurna. Namun, pasangan yang saling m...