Karena yang mereka tatap hanya lengkungan sudut bibir.Bukan mata yang tersirat jelas hampa dan keputus-asaan.
Afternoon Depression
DI dalam ruangan,Ashraf membuka lembaran pertama di buku yang beraroma wangi itu,seolah mempunyai daya magis seketika mengikatnya.Dan bersamaan dengan itu,sesuatu terjatuh,setangkai mawar merah yang sudah layu dan bunganya pun sudah menguning.
Jantung Ashraf seperti berdetak lebih cepat,entah untuk alasan apa.Terlebih lagi saat ia melihat apa yang terpampang di sana.
Ashraf bergumam,"ini apa?"
Sebelum Ashraf membuka buka catatan milik Anisa,seorang perempuan dengan pakaian khas suster rumah sakit membuka pintu ruangannya.Tersirat jelas raut wajah yang kelelahan,Ashraf tersenyum sekilas dan menyelipkan kembali tangkai bunga itu.
"Ada apa Ainay?"tanyanya sembari pura-pura membersihkan laci mejanya—mencari kesibukan lebih tepatnya.
"Sepertinya saya butuh istirahat dan sedikit jalan-jalan,"sahut wanita bernama Ainay itu.
"Oh,silahkan!Saya tidak mau pasien saya bertambah untuk saat ini,terlebih lagi kamu,"timpal Ashraf diselingi kekehan mengejek.
"Ah ... sepertinya saya salah mencari teman curhat,"dengkus kesal Ainay sembari menutup kembali pintu ruangan itu.
"Semua cewek sama saja,sama-sama baperan."
***
Hati-hati membuka,dilema berkecamuk.Ia seperti merasa bersalah karena telah lancang membaca rahasi seseorang,tapi sekaligus penasaran.
Ah,toh Uminya Anisa sendiri kan yang memberi izin.Anisa pasti mengerti.
Kata pertama yang terpampang di sana adalah ...
Jadwal quality time Kasih&Lian
Karena kita sering sekali melupakan sarapan,apalagi Mas Lian.Dia sangat bandel sekali dan dengan itu kami memiliki jadwal khusus mengobrol dengan topik basi tapi seru.Karena apa yang aku lakukan bersamamu itu adalah hal yang menyenangkan,merasakan detak jantung yang berdetak setiap kali manik mata kita bertemu.
Namaku Anisa Kasturi Janna,mereka bilang namaku terlalu bagus untukku dan hanya satu orang diantara milliaran manusia mengatakan nama itu begitu cocok untukku,Aulian Awwab Irawan juga adalah nama yang sangat pas untukmu Tuan.
Ashraf menggigit bibir bawah,lalu mengelus halaman pada buku yang dibacanya,ada bekas tetes air mata disana.Cowok itu kembali memperhatiakan Anisa yang sekarang masih terbaring."Apakah selama ini kamu juga merindukan obrolan basi itu,Anisa?"
Cowok itu ingin membaca ke halaman berikutnya,namun ia urungkan saat mendengar suara desisan yang berasal dari mulut Anisa.
"Mas Lian ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Afternoon Depresion |Tamat✔️
Roman pour Adolescents⚠️ Peringatan!Cerita ini mengandung konten sensitif seperti depresi, kekerasan, bunuh diri dan beberapa hal negatif lainnya.Dimohon kebijakan pembaca ⚠️ °°° Kisah-kisah ini bukan perihal memiliki pasangan yang sempurna. Namun, pasangan yang saling m...