Bagian (15) Anisa itu Miliknya

129 46 54
                                    

Dari SD sampai perguruan tinggi,selalu diajarkan tentang menghargai perbedaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari SD sampai perguruan tinggi,selalu diajarkan tentang menghargai perbedaan.Tetapi Anda masih menentukan standar
kecantikan?Huh,Anda yakin Anda sehat?

🍁🍁🍁

ANISA merapikan pakainnya ketika kakinya menginjak tanah setelah turun dari bus sekolah.Menatap sekeliling untuk segera menyebrang jalan dimana sekolahnya berdiri.

Banyak murid yang lalu lalang di luar sekolah.Ada yang baru turun dari bus sekolah seperti dirinya,ada pula yang diantar sopir atau keluarga.Bahkan tidak sedikit murid yang membawa kendaraan sendiri.

"Anisa,aku suka sama kamu!Pacaran yuk?"

Anisa mendesis mendengar pengakuan penuh percaya diri itu.Tidak mau menghabiskan waktunya,Anisa mempercepat langkahnya untuk segera masuk ke dalam kelas agar terbebas dari cowok sinting ini.Dan Langit,cowok itu tidak kalah cepatnya.Dia ikut mengejar Anisa dan mencoba berjalan sejajar dengan Anisa.Bahkan Langit mencoba menggandeng tangan Anisa,dan gadis itu dengan kesal menginjak kaki Langit.

Dua orang yang melihat tingkah laku Anisa dan Langit menggelengkan kepalanya.

"Gila,si Langit masih aja ngejar Anisa."gumam cowok tinggi berkulit putih.

"Kayak yang gak tahu aja Langit gimana lo,Sen."balas cowok disampingnya.

Cowok yang dipanggil Sento menghela napas mendengar jawaban Baron.Menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku satu temannya yang masih berjuang untuk meraih cinta cewek berhijab yang sudah dengan terang-terangan menolaknya.

"Padahal,dia sudah ada Misca,"lanjut Baron.

Langit itu sudah tidak punya muka,benar-benar muka tembok.Terlalu berani dan sedikit gila,tidak,mungkin memang sudah gila.Mereka tidak tahu bagaimana cara pikir cowok satu itu.

***

Langit sedang gelisah setengah mati sekarang.Dia tidak bisa melakukan apa pun selain diam dan menunggu panggilan yang akan membuat dirinya keluar dan berlari mengejar seseorang.

Ya,Langit baru saja melihat pujaan hatinya berjalan beriringan dan tertawa dengan seorang bocah tengil yang membuat gelisah belakangan ini.Cowok itu Alvin,ketua organisasi taekwondo di SMA Nusa Lima yang hobinya mendekati kekasih orang lain.Tidak,mungkin itu hanya tuduhan dari orang-orang tertentu saja,seperti Langit.

Kekasih?Anisa masih bukan kekasih Langit,kekasih lelaki jangkung itu ialah Misca Allura,gadis berambut merah muda.Tapi Langit sudah mengklaim secara sepihak bahwa Anisa adalah masa depannya walau tahu sudah ditolak berkali-kali.Langit tidak peduli,Langit menganggap bahwa Anisa sedang dalam mode Tsundere.Mode malu tapi mau.Langit yakin Anisa punya perasaan yang sama sepertinya.Begitu pikir Langit.

Berlebihan dan terlalu percaya diri?Langit sama sekali tidak peduli.Satu hal yang dia tahu,Anisa itu miliknya.Titik tanpa bisa ditawar lagi.

Langit tahu bahwa hari ini Anisa ada jadwal olah raga yang sialnya pelajaran itu bentrok dengan anak kelas 10 yang disi kelas Alvin.Dan Langit sudah menandai bahwa bocah itu adalah ancaman.

Afternoon Depresion |Tamat✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang