Senja telah menyentuh.Rindu lalu memanggil kenangan tentangmu,kemudian datang sunyi bersatu dengan malam lalu mengacak-acak hati kemudian pergi memberi hampa.
Afternoon Depression
Kasih POV'S
BELAJAR dari hujan,saat datang dapat membuat orang bahagia namun setelahnya ada derita.Sama seperti sebuah perasaan jangan berlebihan karena akan membuatmu menderita.
Belajar dari senja,bahwa yang indah memang hanya sesaat namun dapat datang berulang kali.
Aku duduk dibawah langit saat matahari terbenam dicakrawala dan mulai melukis langit dengan ungu dan biru yang indah.Tepat dibawah pohon besar dengan hembusan angin sepoi-sepoi yang berhembus menghelai seluruh bagain khimarku dengan lembut,rasanya diri ini mulai terasa lega ketika semua rasa amarah yang kupendam bisa dengan mudah reda.Lalu aku perlahan-lahan mulai menutup mataku berharap semua akan baik-baik saja.
"Nis,mau pesen sate nggak?"tanya Ashraf yang duduk disebelahku.
"Boleh,nanti aku nyusul,"kataku.
"Okee,saya pesen dulu yaa,"jawabnya sambil menjauh.
Aku tersenyum melihat Ashraf asik mengunjungi beberapa stand makanan.Wajah pria itu begitu ceria,aku senang melihatnya.Setidaknya dia bisa tetap bahagia.
Bisa bayangkan merasa sepi ditengah keramaian.Percayalah,itu bukan hal yang nyaman.Aku tertawa,tapi bebanku tetap tidak hilang.Oh bagaimana ini,aku harus apa Mas Lian.
"Kamu ada pesan untuk senja?"ucap Ashraf yang menghampiriku dan memberikanku beberapa tusuk satu tanpa bumbu kacang.
Netraku tertuju pada nastabala yang berwarna jingga."Kadang yang bikin diri kita sendiri menderita adalah terlalu memikirkan apa kata orang,"ucapku hingga perhatian mereka fokus padaku.
"Anisa Kasturi Janna."Ashraf tidak memujiku,dia malah mengeja nama lengkapku.
"Itu nama yang bagus,sangat."Ia melanjutkan,aku menoleh dan disambut senyum simpul.
"Anisa Kasturi Janna memiliki arti wanita yang cantik dan harum laksana surga,dan nama itu cocok dengan dirimu.Kamu cantik,dan cantik itu relatif,"katanya dan aku tetap diam.
"Anisa,tolong katakan selama kamu kehilangan Lian apa yang membuatmu menyesal?"
Waktu terasa kehilangan karsanya terhadapku. Semua berjalan mengambang,mungkin karena saat ini aku kehilangan pusat gravitasiku.Daya tarikku terhadap hidup telah direnggut hingga rasa kantuk pun binasa padahal aku belum tidur seharian.
Hingga akhirnya bibirku terbuka."Aku belum mengatakan satu patahpun bahwa aku sangat mencintainya saat dia masih berada disisiku,Dok."
Seharusnya,aku memiliki feeling terhadap masa depannya bahwa pada akhirnya manusia itu akan bertemu teman setianya.Aku terlalu gengsi untuk mengatakan kata cinta untuk orang mantan pecandu narkotika,seharusnya aku lebih menerima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afternoon Depresion |Tamat✔️
Fiksi Remaja⚠️ Peringatan!Cerita ini mengandung konten sensitif seperti depresi, kekerasan, bunuh diri dan beberapa hal negatif lainnya.Dimohon kebijakan pembaca ⚠️ °°° Kisah-kisah ini bukan perihal memiliki pasangan yang sempurna. Namun, pasangan yang saling m...