1

5.5K 578 89
                                    

'Athanasia De Alger Obelia diberikan hukuman mati karena telah berusaha untuk meracuni tuan putri Zenith!'

'HENTIKAN! ATHANASIA TIDAK SALAH APA-APA!!'

'Selamat tinggal kakak, Athy menyanyangi kakak'

'ATHANASIA!!'

****

'TUAN PUTRI!!'

'Athanasia bodoh! Kenapa kau mengakhiri hidupmu dengan cara begini ha?! Kakak udah kembali...bukalah matamu athanasia...kakak sudah pulang...hiks'

plup

"ATHANASIA!!"

"TUAN PUTRI?!"

Seorang gadis sekitaran berumur 10 y.o kini terduduk diatas kasur dengan kedua air mata yang berlinang, rambut blone cerah bergelombang dengan warna mata kristal merah mudah.

Bola mata yang sama seperti ayahnya, namun dengan warna yang persis seperti ibunya. "Aku... dimana?"

"Syukurlah tuan putri tersadar...saya sangat merindukan anda tuan putri.."

Seorang dayang berambut hitam yang disanggul tersebut berlari kini memeluk gadis tersebut, gadis tersebut hanya mempelongo tidak mengerti.

Menatap kedua telapak tangannya yang seperti anak kecil, matanya membulat tidak percaya. 'aku kembali kemasa lalu lagi?'

'Berapa umurku sekarang? Apa adikku sudah lahir?'

"Yara..berapa umurku sekarang? Dan apa yang sudah terjadi?" Dayang tersebut bernama Yara, dayang yang akan mengurus gadis tersebut.

"Hiks...tuan putri sekarang berumur 10 thn, tuan putri pingsan saat mempelajari sihir dengan guru anda"

'Ahh...aku ingat ini, dimana aku belajar sihir saat kehidupanku yang pertama, saat kehidupanku kedua aku juga kembali kemasa sekarang'

"Dimana adikku, Athanasia?"

"Dia sedang tidur siang tuan putri, syukurlah anda sudah siuman...anda terbaring selama 2 hari penuh"

'Kata-kata yang sama'

"Begitu ya..."

'Intinya sekarang aku harus membawa Athy pergi dari sini, lebih baik pergi dari pada bertahan disini...Athy sangat tersiksa saat itu'

'Kalau bertahan pun kami berdua bakalan mati juga?...hm?'

"Tuan putri...apa anda ingin makan siang?"

"Oh, boleh. Tolong ya Yara" Yara mengangguk, ia memunggukkan badannya lalu berjalan menuju keluar kamar.

'Keknya terlalu payah kalau hanya pergi dari masalah...apa aku kuatkan sihir dan ilmu pedangku? Lalu membunuh ayah dan mengambil alih kekuasaan? Itu kan yang ayah lakukan kepada kakaknya dulu?'

Gadis tersebut memasang senyuman miring, ia sudah memantapkan pikirannya yang bukanlah seorang bocah berumur 10 thn. Melainkan seorang gadis yang sudah 2 kali mengulangi hidupnya.

'Aku harus belajar darti pengalaman, main aman aja dulu'

'Dulu aku terlalu peduli dengan kasih sayang ayah dan tetap percaya kalau ayah bakalan menyanyangi adikku seperti dia menyanyangiku dulu'

'Walau itu semua berubah semenjak ibu meninggal sehabis melahirkan Athanasia'

TOK TOK TOK

"Tuan putri, anda makan terlebih dahulu supaya tubuh anda kembali pulih dan bisa belajar sihir kembali"

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang