24

1.4K 227 16
                                    

WUSH

"Selamat datang kembali" Edrwan menyambut kedatangan muridnya, [Name] terdenyum lalu kini mengeluarkan batuk darah.

Edrwan menghela nafas lalu mengambil tisu dan mengusapnya dibibir muridnya, muridnya memang tidak mempedulikan resikonya.

"Duduk lah terlebih dahulu, sepertinya kau mengalami masalah terkait sihirmy kembali" ucap Edrwan saat menatap [Name] sesaat.

Pria itu berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air putih hangat. Tidak membutuh waktu lama Edrwan kembali dan memberikan segelas air putih untuk [Name].

[Name] langsung meminumnya, helaan nafas panjang menenangkannya. Edrwan duduk disofa dengan posisi melipat kedua tangannya, kaki kiri berarti diatas kaki kanan.

"Apa yang kau ketahui?" Edrwan bertanya.

"Tidak ada yang penting, karena aku hanya bisa pergi ke satu waktu. Cuman seorang pria berjubah yang ingin membunuhku saat dibumur 10 tahun"

"Hmm, apa disaat sedang belajar membuat perisai yang aku berikan tugas kepadamu?"

[Name] menatap gurunya sedikit terkejut, bagaimana orang itu tau? Padahal gadis itu belum mengatakan apapun.

"Jangan terkejut, aku hanya merasa aneh saat melihat kursi taman sampai patah dan sedikit gosong, ditambah tiang lampu taman sampai patah kebelah dua, itu sempat heboh. Awalnya mereka kira karena sambaran petir, tapi hari itu tidak hujan"

"Ahh...kau melihatnya" [Name] sedikit mengusap leher belakangnya. "Ditambah ada bercak darah didekat taman"

"Apa? Bagaimana dengan mayatnya?"

"Tidak ada mayat apapun, kalau benar ada mayat pasti darahnya lumayan membesar ditaman. Tapi ini hanya tetesan"

"Berarti dia masih hidup, aneh. Seharusnya dia sudah mati" ucap [Name] memegang dagunya. Gadis itu yakin saat melihat pria asing itu, sudah terkena lilitan sihir hitam miliknya saat kecil.

Seharusnya sudah mati, bahkan gadis itu mendengar suara retakan tulang ditubuh pria asing tersebut. Kedua alisnya tertekuk karena memikirkan masalah mayat yang menghilang.

'apa dia disembuhkan oleh orang lain? Tapi bagaimana caranya?'

Tuk

Sebuah gulungan korang terjatuh diatas kepalanya, Edrwan menggunkan sihirnya untuk memberikan koran itu kepada muridnya.

[Name] membuka koran tersebut dan terkejut akan kasus perihal sebuah ramuan yang berhasil menyembuhkan orang lain dari penyakit apapun...bahkan kematian.

"Kebetulan apa ini?" [Name] menaikkan sebelah alisnya, kembali membuka lembaran yang baru. Bibir gadis itu sedikit terbuka.

Terlihat secara jelas tulisan soal desas desus persaingan antara [Name] dan Elaina. Berita soal Elaina merupakan anak selir Claude sudah menyebar, ditambah gadis itu memiliki bola mata kristal.

"Ck, menggunakan cara licik untuk mendapatkan dukungan bangsawan" [Name] meremas koran sambil berbentuk bola dan membuangnya ketong sampah...hasilnya masuk.

"Bukan itu saja" Edrwan angkat bicara, membuat gadis itu menatap gurunya.

"Elaina akan tinggal diistana ruby karena tekanan bangsawan, memang yang mulia awalnya tidak mau menurutinnya. Tapi ada sesuatu yang membuat yang mulia mengizinkannya"

"Kenapa bisa?"

"Ntahlah, aku rasa...cuci otak? Itu juga termasuk sihir hitam" Edrwan sedikit melirik kearah sisi lain, [Name] tidak terkejut karena memang Elaina memiliki sihir cuci otak yang ia dapatkan dari Fyodor Vermont.

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang