"S-salam kenal yang mulia. Nama saya Lamian"
Seorang anak kecil berambut hijau muda dengan kedua bola mata berwarna kuning pucat sedang menunduk untuk memberikan salam hormat.
[Name] tersenyum lalu menepuk pelan kepala Lamian dan mengusapnya. Gadis itu mulai menyamakan tinggi mereka berdua.
"Salam kenal Lamian, Panggil aku [Name] saja"
Lamian hanya dapat menundukkan pandanganya akibat malu. Edrwan yang berdiri disamping Lamian hanya tersenyum tipis dan sedikit menghembuskan nafasnya.
"Dia memang bocah pemalu, tapi jangan meremahkan keahliannya"
"Aku tau, kau sudah mengatakanya puluhan kali" [Name] mulai berdiri dan menatap guru sihirnya.
"Lamian, bisakah aku minta tolong padamu?"
Pria kecil berambut hijau muda itu mengangkat kepalanya, wajahnya memerah akibat terlalu bersemangat. "Apa itu yang mulia?"
"Apa kau bisa membuat ramuan penetral sihir?"
Lamian menganggukkan kepalanya cepat. "Itu mudah! Serahkan padaku yang mulia!"
[Name] terkekeh kecil, tangan gadis itu kembali menepuk kepala Lamian dan kembali mengusapnya.
"Terima kasih"
"Untuk apa ramuan penetral sihir?" Edrwan bertanya kepada muridnya.
"Untuk seseorang"
"Oh, benar juga. Tolong sekalian cari tau apa saja isi didalam bubuk ini" [Name] memberikan bubuk putih yang pernah ia temukan diatas laci dapur saat mengambil coklat bersama adiknya dimalam hari.
Gadis itu sejak awal sudah curiga dengan pelayan pribadinya, Yara. Dari sikap, gerak gerik dan kedua mata Yara benar-benar berbeda dari pada biasanya.
Maka dari itu [Name] tepat dimalam itu kembali lagi kedapur dan mengambil bubuk putih tersebut. Ia baru sempat mengantarkanya kepada Edrwan hari ini.
"Penekan sihir..?" Edrwan menatap kearah [Name], tangan pria berambut biru tersebut menatap botol kecil yang berisi bubuk putih.
"Benar"
"Dari mana kau mendapatkanya?"
"Dari arah dapur"
Edrwan terdiam akibat berpikir, setelah bertengkar dengan pikiranya akhirnya pria itu tersadar dan menatap muridnya.
"Apa pelayan yang bernama Yara yang melakukanya?"
[Name] menganggukkan kepalanya. Edrwan mengusap kasar wajahnya, memberikan botol kecil itu kepada Lamian dan menyuruhnya untuk mencari tahu apa saja bahan yang terkandung.
"Kenapa kau baru mengatakannya kepadaku?"
"Aku lupa"
Edrwan kembali menghela nafas, akibat geram tangan pria itu menjitak kepala [Name] lumayan kuat.
"Akh! Apa yang kau lakukan?!"
"Biar kau tidak pikun lagi"
"Yang ada nambah pikun akibat kau jitak!"
Edrwan menghela nafas panjang, pria itu memerjap matanya beberapa kali lalu kembali menatap [Name].
"Jangan bilang ramuan itu untuk kau berikan kepada pelayanmu"
[Name] tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. "Hehehe, kau dengan mudah menebakanya"
"Aku tidak tau kemana arah pikiranmu. Pelayanmu sudah menusukmu dari belakang, lalu ramuan penetral sihir akan kau berikan kepada pelayanmu juga...?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAP
Random[name] de alger obelia merupakan anak pertama dari claude de alger obelia. Ia memutar waktu sebanyak 2 kali demi menyalamatkan adiknya yaitu athanasia de alger obelia dari kekejaman ayahnya. Begitu banyak masalah yang harus dia selesaikan "aku berja...