11

1.7K 283 7
                                    

"Tuan putri" [Name] menghentikan langkahnya, menoleh kearah william yang menyapannya.

[Name] tersenyum kepada William, William memberi salam hormat. "Tuan putri, anda sedang ingin kemana?"

"Seperti biasa, aku ingin keperpustakaan"

"Akhir-akhir ini tuan putri selalu keperpustakaan ya" ucap William tersenyum berbunga-bunga, [Name] tersenyum dengan menganggukkan kepalanya.

"William"

"Iya?"

"Kau bisa membantuku?"

"Apa itu?" Wiliam sedikit memiringkan kepalanya, [Name] menarik jubah hitam William menyuruh pria itu sedikit merendahkan tingginya.

[Name] membisikan kata-kata membuat william terkejut, William menatap [Name]. "Tapi tuan putri"

"Bagaimana?"

William menghela nafas lalu menganggukkan kepalanya, [Name] tersenyum puas setelah mendengar akan jawaban William.

"Terima kasih William, akan kutunggu hasilnya" [Name] berjalan pergi meninggalkan William, William mengangguk dan ikut membalikkan badannya dan berjalan berlawanan arah dengan [Name].

Seperti yang dikatakan [Name], dia menuju keperpus untuk belajar lagi. Banyak materi yang harus dia kuasai, dari masalah yang biasanya seorang ratu tanganin.

"Hm, rata-rata keuangan istana, pajak negara.." [Name] menangkup dagunnya, tangan [Name] menulis dikertas kosong.

[Name] kembali fokur belajar, lama kelamaan buku yang dia baca semakin banyak dan hampir membentuk sebuah bangunan.

[Name] beranjak berdiri, menatap kearah bagian jendela besar yang ternyata sudah menunjukkan langit senja. [Name] menghela nafas panjang, membereskan buku-buku yang baru saja dia baca.

Merenggangkan otot lengan yang sedikit kaku. "Kakak!"

Brukh

"Athy?" Athy tiba-tiba langsung memeluk [Name], ternyata Athy dari tadi menyari kakaknya mutar-mutar istana.

"Kakak dari mana saja??" [Name] tersenyum.

"Kakak habis dari perpustakaan" jawab [Name] dengan nada lembut, menggenggam tangan adiknnya.

"Kakak, sepertinya akhir-akhir ini kakak selalu sibuk" ucap Athy pelan, [name] menoleh kearah Athy.

"Maafkan kakak ya Athy, kakak sepertinya terlalu fokus pada urusan kakak dan malah melupakanmu" [Name] mengusap kepala adiknnya, Athy menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, selagi kakak tidak melupakan Athy itu sudah membuatku puas"

[Name] tersenyum lembut, kembali menggenggam tangan Athy dengan lembut. "Mari kita makan malam bersama"

"Ayok!!"

---

2 tahun kemudian.

DARRR

"Happy birthday tuan putri!!" hari ini adalah ulang tahun kedua putrinya Claude sekaligus hari kematian Diana.

[Name] dan Athy tersenyum bahagia, mereka berdua mendapatkan kado dari setiap orang terdekat mereka.

"Kalian berdua simpan ini" Claude memberikan kunci harta kerajaan, [Name] dan Athy memerjap matanya beberapa kali lalu menatap haru keclaude.

"Ayahh..." mereka berdua langsung menerjang pelukan kepada Claude, membuat Claude terjatuh.

"Hehehe maaf ayah, apa itu sakit?" [Name] mengatakannya tanpa rasa bersalah sama sekali.

"Haa, kalian berdua benar-benar" Claude menghela nafas. Claude memegang puncak kepala kedua putrinya.

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang