26

1.4K 228 10
                                    

DEG

Kedua mata gadis itu membulat terkejut. Jantungnya terasa berhenti sejenak, kedua alis yang saling bertautan. Sekarang tambah lagi beban pikiran.

"Begitu, ini benar-benar masalah" [Name] membuang nafas panjang, punggung ia senderkan disofa dengan kedua tangan ia lipat.

"Aku awalnya tidak ingin ikut campur, tapi karena gadis itu juga terlibat dalam kasus keluarga ibunya yang dimana dulunya merupakan keluarga bangsawan lumayan terpengaruh dikerajaan kami, maka dari itu aku membantumu"

"Kalau begitu aku tidak perlu berterima kasih kepadamu" [Name] menjawab sambil menatap Philip.

"Dasar tidak sopan, sudah dibantu malah ngelunjak"

"Yaa kan kau juga untung"

"Ahh, terserah kau saja. Kalau bukan kau aku sudah minta pertanggung jawaban atas sikap tidak sopanmu"

"Hohoho, aku juga tidak ingin memiliki posisi spesial didirimu"

"Jangan kepedean, aku melakukannya karena kau teman academyku" Philip menjawab dengan santai, [Name] tertawa dan hanya mengiyakan saja.

"Jadi, besok kau datang menghadiri acara penobatanku?" [Name] angkat bicara, Philip menatap gadis dihadapannya lalu mulai tersenyum.

"Tentu, karena kau memaksaku untuk datang, kau selalu berbicara bahwa kau akan menjadi kaisar selanjutnya" ucap Philip membuat [Name] menyengir kesal, yaaa. Yang dikatakan Philip tidaklah salah.

"Oke, oke. Kalau begitu aku menunggu undangan pernikahanmu, aku takut kau akan terus menjomblo seumur hidup"

"Liat saja. Aku akan menikah terlebih dahulu dibandingkan kau"

"Hahaha! Aku menunggunya, aku ingin tau bagaimana kisah cintamu dengan ratu masa depan. Kalau butuh tempat curhat datang saja, pakai teleportasi juga tidak masalah, tapi kirim pesan dulu"

"Iyaa dasar bawel. Kau seperti sudah menjadi kakakku saja" jawab Philip menutup kedua telingannya karena mendengar semua ocehan teman academynya.

"Aku kan memang kakakmu, umurku juga lebih tua dibandingkanmu" jawab [Name] tersenyum miring.

"Hanya beda 3 bulan"

"Yaa tetap saja tuaanku"

Philip memutat bola matanya malas, berdebat dengan gadis berambut blone dihadapannya tidak akan ada habisnya. Pasti selalu menjawab apa yang Philip katakan, bahkan pria itu selalu kalah dengan adu bacotan dengan [Name].

"Terserah kau saja"

Philip akhirnya memutuskan untuk pergi ketempat penginapan mewah yang ia sewa. [Name] sekarang berjalan hendak menuju ruangannya, namun terhenti saat terdengar suara yang memangilkan namanya.

"Kakak!!"

"Athy?"

Greb

Athy memeluk [Name] lumayan erat, gadis kecil dihadapannya sangat bersemangat atas hari penobatan yang akan diselenggarakan besok. [Name] mendengar semua ucapan Athy, mereka akhirnya memutuskan untuk makan cemilan mengobrol santai.

"Kakak, Athy dengar tadi ada tamu seorang raja kerajaan sebelah. Itu teman kakak?"

"Iyaa, kami berdua saling kenal diacademy. Setiap ketemu pasti selalu adu tatapan dan adu mulut"

"Pasti menyenangkan"

"Tidak, berteman dengannya untung rugi. Tapi kebanyakan rugi, philip sangat menyebalkan"

"Oke oke, jangan dilanjutkan. Dessertnya bisa-bisa hancur karena kakak" ucap Athy saat melihat dessert yang sudah hancur karena [Name].

"Kak, Athy boleh tidur bareng kakak?"

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang