54

765 113 11
                                    

"Hm?? Ada apa denganmu kak?" Athanasia menatap sang kakak dengan wajah heran. Dikarenakan dari tadi [Name] hanya diam tidak berbicara apapun.

Saat ini mereka berdua sedang melakukan jamuan teh bersama. Sorot mata merah mudah milik kaisar wanita itu selalu tertuju kearah cangkir yang berisikan oleh teh mawar.

"Kak... Apa kau sakit?"

"... Tidak, aku hanya... KENAPA AKU MALAH MELAKUKANYA DENGANYA!!"

Wajah [Name] memerah, dikarenakan pada malam itu gadis itu bersama dengan Lucas sudah menghambiskan malam bersama. Gadis itu memukul pelan kepalanya dan mengumpat dirinya sendiri.

FLASHBACK ON

"Hum" Reaksi kedua mata milik [Name] membuat laki-laki yang sedang duduk disebelahnya kini menoleh.

[Name] membuka secara perlahan kedua bola matanya, ntah kenapa gadis itu merasa sedikit lebih sejuk. Pandanganya yang awalnya burem kini perlahan mulai terlihat jelas.

SRET

Sebuah tangan menyentuh wajah milik [Name] dengan lembut. Sang pemilik tangan itu kini hanya dapat tersenyum manis kepada [Name].

"Selamat pagi sayang"

"Hm, selamat pa–"

[Name] langsung membuka kedua bola matanya secara spontan, gadis itu sontak terbangun. Matanya tertuju kearah badanya yang tidak mengenakan busana dan dengan cepat menutupnya menggunakan selimut.

"Hahaha, kau sungguh manis" Lucas terkekeh lucu, memegang dagu milik [Name] lalu memberikan kecupan dipipi sebelah kiri.

"Tunggu dulu! Kenapa aku tidak mengenakan pakaian sama sekali!?" [Name] meninggikan suaranya. Lucas hanya bisa tersenyum dan mulai memeluk pinggang [Name] dan kembali mencium seluruh area wajah gadis itu, hingga terakhir diarea bibir.

Kiss

"Kau melupakannya? Apa perlu kita melakukanya untuk kedua kalinya, agar kau mengingatnya... Hm?"

Perlahan serpihan demi serpihan ingatan mulai muncul, wajah [Name] mulai memerah padam dan tidak percaya pada dirinya sendiri. Kepala ia tolehkan kearah Lucas yang masih saja memandanginya dengan senyuman manisnya dan aura yang berbunga-bunga.

"Aku pasti sudah gila"

FLASHBACK OFF

"Anda gila"

Silfia berkata dengan santai, mulutnya mengunyah cemilan. [Name] menundukkan kepalanya dan mulai meratapi nasibnya, ia berpikir.

"Tapii tunggu dulu... ANDA MAU PERGI!?" Salah satu teman [Name] berteriak, kedua tangan membanting meja.

"Kau kenapa sik? Biarkan Yang Mulia pergi, bukanya dia mau pergi selamany–"

"Saya tidak akan kembali lagi" potong [Name], membuat Silfia dan Yelena terdiam seketika dan kini mereka menjerit.

"EHHHHH!!!" Silfia berteriak paling kuat, gadis manis itu itu melompat dan memeluk [Name]. Gadis itu menangis kuat didalam pelukan [Name].

"Anda jangan pergii Yang Mulia!! Anda tidak boleh pergi! Nanti acara pernikahan saya tidak heboh karena tidak didatangin kaisar Obelia, HUAAAAAA!!!!!!!"

Yang seharusnya menjadi perpisahan penuh tangisan dan perasaan sesak kini harus dibanting ekspetasi. Memang benar penuh tangis, cuman telinga kaisar wanita Obelia tersebut seperti mau pecah.

Yelena masih dalam posisi duduknya, gadis itu menahan tangisnya dan hanya melipat kedua tanganya. [Name] melihat satu temanya lagi hanya tersenyum lembut, merenggangkan satu tanganya.

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang