19

1.6K 262 22
                                    

[Name] tidak diizinkan pergi kemana-mana sekarang, ia harus membantu ayahnya untuk mengurus tumpukan dokumen. Gadis itu memyumpahi ayahnnya.

'Setidaknya urus sendiri kek, kalau aku sudah jadi ratu baru itu menjadi urusanku'

"Aku dengar kau menjadi peringkat pertama secara berturut-turut"

"Hehehe, benar. Putri ayah ini bisa diandalkan"

'Dapat spoiler dua kali, hokinya soalnya tidak berubah sama sekali' [Name] memasang senyuman bangga.

"Kalau begitu kau bisa kutinggalkan untuk mengerjakan dokumen ini bukan?"

"..." [Name] menatap ayahnya dengan tatapan terkejut.

"Apa? Ayah mau meninggalkanku? Ini kan tugas ayah, kenapa jadi aku yang mengurusnya??"

"Karena kau akan menjadi kaisar, kau barusan mengatakan bisa diandalkan bukan?" Claude menompang dagunya sedikit menyeringai buat menjahili putri pertamanya.

"Hahaha lucu, setidaknya urus kerjaan ayah sampai [Name] menjadi kaisar baru ayah boleh istirahat dengan tenang" [Name] tersenyum sedikit mengepal tangannya.

"Ternyata kau sama sekali tidak bisa diandalkan"

"Apa?" perempatan muncul kening [Name], gadis itu berusaha tenang untuk tidak memaki ayahnnya.

"Soal permintaanmu sebelumnya aku sudah memikirkannya" [Name] menatap ayahnya lalu tersenyum senang.

"Terima kasih ayah"

"Apa alasanmu meminta itu?" tanya Claude penasaran. [Name] hanya bersenandung seakan-akan tidak mendengarkan pertanyaan Claude.

"[Name]"

"Apa? Ayah kerjain dulu, soal ghibah nanti aja" Claude menghela nafas lalu mengerjakan dokumen kerajaan, [Name] didalam batinnya hanya terkekeh jahat sambil memikirkan rencana apa yang akan ia lakukan.

'Semuanya sudah berada didalam genggamanku...'

———

"Haa...dasar iblis, dia menyuruhku mengerjakan semua dokumen-dokumen itu dan malah meninggalkanku sendirian"

[Name] menggerutu diatas sofa, Lucas yang melihat [Name] asik menghela nafas hanya diam sambil memakan cemilan.

"Itu wajar, karena sebentar lagi kau akan menjadi kaisar"

"Yaa benar sik" [Name] menampakkan wajahnya untuk melihat Lucas yang duduk disofa bagian depan. [Name] mulai mengganti posisinya menjadi duduk lalu ikutan nyemilin coklat.

"Sepertinya kau sedang merencakan sesuatu"

"Jangan seenaknya membaca pikiranku dasar aki-aki"

"Aki-aki tapi tampan ygy"

"Y, serah" [Name] memutar bola matanya malas untuk meladenin sibocah tua dihadapannya. [Name] selalu pangling dengan wajah awet muda milik Lucas.

"Ya...kuakui kau memang tampan" wajah Lucas sedikit memerah, namun dia menganggukkan kepalanya dengan raut wajahnya yang sombong.

"Hee~? Ada apa dengan wajahmu yang memerah itu?" [Name] memasang nyengiran mengejek, sedikit terkekeh jahat.

"Tidak, bukan apa-apa. Aku? Salting? Ga tuh"

"Hm~ padahal aku tidak ada bilang 'salting' loh" jari telunjuk [Name] memainkan anak rambutnya dengan cara diputar-putar.

"Ahh, lupakan saja" Lucas mengalihkan pandangannya, [Name] tersenyum puas lalu menahan tangan Lucas yang hendak mengambil cemilan.

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang