7

2K 316 11
                                    

"ATHANASIA!!"

"Athy!! Kau sudah sadar?? Kau ingat aku??" ucap [Name] melihat adiknya yang perlahan tersadar.

"Ka-kakak..."

Nyuttt

"Ukh....HUWAAA!!!" Athy menjerit kesakitan.

"Huwaa sakit...kak, sakit" Athy menangis sambil memegang dadanya.

[Name] mengobati adiknnya dengan sihir penenangnnya. Ia menenangkan adiknnya untuk tidur terlebih dahulu. Memberi kecupan dikening sang adik dengan lembut.

Ia mulai berdiri dan membalikkan badannya untuk menatap penyihir yang mengobati adiknya, disana juga ada Claude dan juga Felix.

"Aku suruh kau menyembuhkanya tapi apa-apaan ini" ucap Claude, penyihir itu bersujud memohon ampun.

"Sebenarnya apa yang lakukan, kenapa kondisinya semakin memburuk?"

"Dengan hormat yang mulia, kondisi tuan putri bukanlah menambah buruk. Hanya saja tuan putri sudah tersadar, beliau jadi merasakan sakit"

"Apa-apaan itu?" [Name] melotot menatap penyihir itu.

"Kau mau mati ha?" [Name] menatap tajam kepenyihir itu.

"Kau terlalu bicara berbelit-belit, seret dia kepenjara bawah tanah" [Name] memerintah perajurit, sedangkan Claude hanya menonton aksi dari putri pertamanya.

"Haaa..."

[Name] menghela nafas sambil memegang wajahnnya, ia sangat khawatir akan kondisi adiknya. Katakan saja bahwa dia terlalu berlebihan sampai menjeret penyihir itu kedalam penjara bawah tanah.

[Name] hanya merasa takut akan kehilangan adiknnya lagi, ia sudah kehilangan 2 kali. Ia tidak ingin kehilangan untuk ke-3 kalinnya karena ini adalah kesempatan terakhir baginnya.

"Ayah, apa aku boleh mengatakan sesuatu" [Name] masih memegang wajahnya.

"Katakan saja"

"Aku punya kenalan penyihir hebat, aku akan memanggilnnya" [Name] melirik kearah Claude.

"Terserah kau saja, kalau itu yang kau mau. Aku tidak bisa berbuat apapun"

"Terima kasih, jaga Athy untukku sebentar" [Name] berjalan menuju keluar untuk memanggil Lucas sang penyihir hebat dari menara hitam.

Tidak lama setelah dia menghubungi Lucas akhirnya wujud manusia berumur 2 abad itu muncul dan dengan terkejutnya dia melihat 'mana' [Name] sangat berantakan bagaikan benang kusut.

"Oe oe oe, aku sudah susah payah melatihmu kenapa jadi berantakan lagi??" Lucas menangkup kedua pipi [Name]

"Jangan pikirkan aku, tolong sembuhkan adikku. Dia tiba-tiba saja muntah darah"

"Ahh aku tau...pasti karena shinsu itu"

"Karena kau sudah tau penyebabnya sekarang ikut aku!" [Name] menyeret Lucas untuk masuk kedalam kamarnnya Athy dan segera menyuruhnya untuk mengobati Athy.

"Tuan putri [Name]!" ucap Felix melihat akan kedatanganku, sedangkan Claude duduk disamping kasurnya Athy.

"Ini penyihir yang saya maksud ayah, Lucas aku mohon"

"Baiklah tuan putri [Name], tapi kau harus tetap tenang" ucap Lucas berusaha menangkan [Name], [Name] akhirnya duduk disofa didalam kamarnya Athy.

Yara menyajikan teh hangat untuk [Name] agar bisa membuat perasaan [Name] jauh lebih tenang, tapi tetap saja. Itu tidak akan membuatnya merasa senang, dia hanya ingin kabar bahwa adiknnya baik-baik saja.

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang