48

1.1K 165 3
                                    

"Apa!?"

[Name] terkejut setelah mendengar perkataan Felix. Apa yang ia dengar barusan? Kaisar dahulu yang tidak lain adalah Anatasius muncul dirapat bangsawan?

'Aku tau, tapi tetap saja kaget kalau dia muncul disana. Seharusnya tadi aku ikut dengan Athy supaya bisa langsung mengurusnya'

Lucas yang dari tadi berada dikamar [Name] buat menemani gadis itu menatap kearahnya. Lucas sudah mendengar semua cerita soal [Name] yang kembali kemasa lalu dan bertemu dengan dirinya dimasa lalu.

"Athy. Kau beristirahatlah dulu, kau pasti syok. Felix, antarkan adikku kedalam kamarnya dan panggil Lili untuk menyiapkan makanan dan teh hangat, setidaknya itu bisa meredakan rasa shoknya"

[Name] memegang keningnya. Ia merasa pusing, ia kira setelah ia bangun maka semua masalah akan selesai. Namun gadis itu salah besar, ia salah memperhitungkan dan melupakan soal keberadaan Anatasius.

"Baik Yang mulia. Mari Tuan Putri"

Klek

[Name] menutup wajahnya dengan kedua tanganya. Mendesah pelan dan menggerutu. Lucas hanya memandang gadis itu lalu menggenggam kedua tangan [Name].

"Apa kau mau aku bereskan semua sampah-sampah itu?" Lucas menatap langsung kearah [Name]. Ia tidak mau melihat gadis itu stres lagi semasa pemulihan.

"Andai mudah. Anatasius masih keturunan kerajaan, bakalan repot" [Name] menatap selimut yang menutupi kakinya. Lucas duduk ditepi kasur, masih menggenggam pergelangan tangan [Name].

"Bagaimana kondisi ayahku?"

"Sedang diurus oleh Edrwan dan bocah itu"

[Name] memikir masalah ini. Meski dipikirpun tidak ada gunanya dan malah membuat kepalanya pusing.

———

"Halo, Yang Mulia, Tuan putri"

[Name] dan Athy menghentikan langkah mereka. Ekspresi wajah mereka sedikit terkejut melihat keberadaan Anatasius dan Zenitn, beserta beberapa rombongan bangsawan dibelakang mereka.

Athy dan [Name] habis menjalankan rapat Administrasi. [Name] membawa Athy untuk membantunya, setidaknya ia harus menunjukkan diri dan membuktikan kepada bangsawa bahwa ia bukan sekedar bersantai saja didalam istana.

"Saya sudah mendengar semuanya dari adik saya. Tidak saya duga kalau paman benar-benar masih hidup"

[Name] menatap lurus langsung kedua mata Anatasius. Ntah kenapa seperti ada sesuatu yang menjanggal bagi Anatasius, menatap kedua mata ponakanya membuat perasaanya gelisah.

'Dia seperti mengetahui semuanya...tapi itu bukan menjadi masalah selagi bukan Lucas'

"Ada urusan apa Paman datang kesini?"

"Selama ini anak perempuan saya sangat merindukan tuan putri" Semuanya langsung ramai membahas soal ini.

"Maaf atas kelancangan saya, tapi saya ingin mengatakan satu hal. Tuan Putri Zenith yang adalah putri raja terdahulu selama ini menyembunyikan identitasnya dan berdiam dikediaman Alpheus"

Roger mengatakan semuanya tanpa melewatkan satupun. Tentu saja semuanya semakin heboh setelah mendengar info itu.

[Name] menatap wajah Zenith yang hanya menunduk canggung, sekali-kali Zenith tertangkap basah menatap [Name].

'Dia benar-benar menjadikan Zenith sebagai tameng' Athy menekuk kedua alisnya. Menatap tidak suka kearah Anatasius, begitu juga [Name].

"Aku baru pertama kali mendengar ini. Tapi kenapa aku harus mendengarkan pembicaraan tersebut ditempat seperti ini?"

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang