12

1.7K 257 9
                                    

Akhirnya hari debutantenya [Name] tiba, [Name] sudah berlatih berhari-hari berdansa agar tidak membuat malu.

Ya walaupun tujuan untuk menginjak kakinya Claude masih tersimpan didalam lubuk hatinnya.

Saat ini [Name] De Alger Obelia sedang didandanin oleh Yara dan beberapa dayang lainnya. Mereka sangat antusiasis untuk memperias [Name] supaya tampil megah dan menawan.

Model rambut yang sengaja diurai dengan sedikit bergelombang, pakaian gaun ungu yang terlihat elegan dan megah.

Memang terlihat simpel namun jika yang memakainya adalah [Name] itu terlihat sangat waw! Menurut para dayang.

"Tuan putri...anda sungguh menawan!" seru Yara mengancungkan jempol.

"Kyaa!! Cantik sekali" -dayang 1

"Cantikk!!" -dayang 2

[Name] berswedrop, tersenyum kecil dengan sedikit mengeluarkan kekehannya. Pintu mulai terbuka menampakkan sosok Athy, mata Athy terbinar-binar melihat kecantikan kakaknya.

"Kakak malaikat??" Athy langsung berlari kepada [Name], wajah adiknya benar-benar terbinar-binar. [Name] membalasnya dengan senyuman dibibirnya, mengusap kepala adiknnya.

"Ayok Athy antar, padahal Athy ingin ikut" ucap Athy memasang wajah cemberut, [Name] tertawa lucu.

"Tapi sebagai gantinnya kakak akan datang diacara debutante Athy"

"Benar? Janji ya!"

"Tentu"

Athy menghentikan langkahnnya saat sudah sampai dibagian depan istana, dimana disana terdapat Felix, William dan juga Claude berpakaian resmi kerajaan.

Rambut yang sengaja dimodel agar lebih wah! Benar-benar tampan!! Omg, Claude saya kok tampan?? Om, nikah yuk // plak.

"Sudah siap?" [Name] mengangguk, melepas pegangan tangan adiknnya. Mengecup pipi Athy.

"Hati-hati kak, semoga dapat jodoh disana"

"Hahaha" [Name] tertawa canggung, mulai menaiki kereta kuda. Selama perjalanan tidak ada obrolan sama sekali.

[Name] masih memikirkan akan kedatangan Elaina nanti, apakah semuanya akan berjalan dengan lancar sesuai rencannya?

"Kau kelihat tegang"

"Eh? Tidak kok hahaha"

Sesampai diacara debutante, tanpa basa basi langsung masuk. "Yang mulia Claude De Alger Obelia dan tua putri [Name] De Alger Obelia memasuki ruangan!"

[Name] memegang tangan Claude, menampakkan sosok [Name] dengan tatapan elegan. Dia berlatih selama ini, setidaknya beri dia penilaian yang bagus.

"Itukah tuan putri [Name]?"

"Dia tidak mewariskan bola mata yang mulia"

"Tapi bukannya itu cristal? Sama aja dong"

"Bukankah dia sangat cantik"

"Benar, cantik sekali. Tentu saja, yang mulia saja sangat tampan"

Semua komentar para bangsawan sedikit terdengar ditelinga [Name], bibir gadis itu sedikit terangkat. Ia menghela nafas, Claude melirik keputrinnya.

"Kau bisa tegang juga"

"Hahah siapa bilang?"

Sedangkan seorang gadis berambut perak dengan bola mata biru menatap tersenyum keatas tempat berdirinya Claude dan juga [Name].

"Fufufu, akhirnya kita bertemu juga [Name]"

[Name] turun bersama Claude, sedikit berbincang dengan para bangsawan. Setelah itu baru melakukan dansa, Claude mengulurkan tangan kepada putri sulungnya.

•DON'T TOUCH MY LITTLE SISTER• WMMAP//SIBAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang