4.00AM
Harinya tiba dimana kini anak-anak sudah berkumpul dari subuh, dan kini mereka hanya tinggal menunggu untuk masuk ke dalam bus yang sudah di tentukaan.
"Jia!" Panggil somi yang baru saja datang
"Hm?"
"Kemarin kenapa gak masuk huh?!" Tanya somi
Jia diam, memang saat pemberitahuan kamping ini, di satu harinya jia izin untuk tidak masuk, sebenarnya ini di karenakan malam itu dimana rasa terkejut dan ketakutaan jia datang secara bersamaan.
"Hey jia! Kok melamun"
"Ah? I-iya aku enggak enak badan aja" jawab jia berbohong
"Kan kebiasaan, harusnya jia bilang sama somi jadi bisa somi jenguk" ucap sahabat jia itu
"Siapa yang sakit?" Tanya jay tiba-tiba yang tak sengaja mendengar percakapaan jia dan somi.
"Enggak kok, gak ada" jawab jia
"Hey jia jangan bohong, kamu sakit lagi?" Tanya jay dengan wajah yang panik
Jia menggeleng dan menjawab "hanya batuk biasa, liat aku baik-baik saja kan sekarang. Sudahlah ayo bus kita suda ada" lalu pergi dahulu
Jay yang di sana menjadi bingung dengan sifat jia yang menjadi diam seperti meyembunyikan sesuatu.
....
Selama tiga jam perjalanan jia hanya memandangi jalanan dari jendela, ia menghindari keempat orang itu entah benar adanya atau tidak yang jelas jia harus berusaha berani dan berusha tak berurusan apa-apa.
"Ayo jia turun" ucap somi saat bus sudah berhenti
"Iya duluan"
Jia perlahan mengangkat koper, dan tas miliknya dia perlahan turun namun karena tidak seimbang ia terjatuh namun beruntung seseorang menahannya saat jia terjatuh jadi jia baik-baik saja, namun sangat di sayangkan pria itu adalah Jake.
"Pelan-pelan saja jia" ucapnya dengan lembut dan membuat jia heran, pria dingin ini sejak kapan bisa bercakap lembut
Jia hanya berdeham lalu kembali mengambil tas, dan kopernya ia pergi dan tak perduli ada jake di sana.
"Ah berat sekali!" Gumamnya
"Hey yak!"
Namun tiba-tiba entah darimana datangnya sunghoon datang dan membawa koper jia begitu sajaKenapa aku harus di pertemukaan mereka batin jia
"Yak! Sunghoon"
"Ya? Aku hanya membantu mu? Apa salah?" Ucapnya dengan sedikit senyuman
"A-aku tidak perlu bantuan" balas jia
"Terlambat jung jia, aku mengantarnya di depan villa ini" ucapnya
Jia hanya diam dia lalu menepis tangan sunghoon dan berbaris di sebelah somi.
Jia menghebuskan nafasnya, jujur ia tidak tau kenapa harus mereka, apalagi ada jake di gambar itu. Entah itu hanya buku fiksi, atau memang kenyataan, tapi mengapa harus semirip itu."Jung jia, jeon somi. Ini kunci kamar kalian ya"
Jia mengambil kunci kamar tersebut dan membalas "terimakasih bu"
"Jia ah, aku yakin pasti bakal seru kamping kali ini" ucap somi dengan semangat
Namun berbeda dengan jia yang sangat amat tidak semangat, ia tak sengaja melirik jake yang berada di barisannya, ternyata jake sedari tadi juga memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side || Jake Sim [Enhypen]
FanfictionJung Jia yang memiliki trauma dan ketakutaan sedari umurnya yang masih sangat kecil, yang terus di ganggu, dan diincar semenjak kecil oleh mahluk yang pada zaman kini orang-orang berkata, tidak ada, namun bagaimana jika Jia sendiri selalu merasakann...