Jia terkejut seketika saat kembali melihat sesuatu yang cepat melesat dengan jubah merah dan seperti menghajar suatu bayangan hitam. Tunggu ini pernah terjadi sebelumnya."J-jay, kamu liat itu kan?" Tanya jia dengan panik dan ketakutaan secara bersamaan
"Iya, tenanglah hm ada aku di sini" jawabnya lalu merangkul pinggang jia dan menenangkan rasa takutnya
"T-tadu itu apa lagi" ucap jia dengab badannya yang gemetar
"Jia lihat, dan dengarkan aku saja, sekarang pegang tangan ku jangan lepas kita pergi keluar" kata jay
"T-tapi–"
"Tidak ada tapi-tapi"
Jay lalu dengan pelan menarik tangan jia untuk pergi, namun di pikiran jay begitu banyak dan jujur ia marah akan sesuatu.Dan sampainya mereka di bawah jay mengajak jia untuk berjalan-jalan sebentar, juga jay berniat untuk membuat jia bisa benar-benar tenang.
"Jia, masi takut hm?" Tanya jay
Jia menunduk lalu menjawab "bagaimana aku tidak setakut ini, kalo hal ini pernah terjadi dan belum lama juga aku melihat seseorang yang aneh terkadang muncul saat di malam hari dan saat aku merasa lelah dan sendirian"
"Jung jia m-maaf aku tak bisa melindungi mu sepenuhnya" ucap jay
Jia menggeleng "ah tidak masalah jay, lagipula kita teman kan jadi kita tidak sepenuh hari bersama" katanya
Jay diam, ia kembali menatap jia ia takut jia membuat rasa takutnya menjadi rasa trauma, jay berharap tidak akan.
"Aku masih takut saat ini, tapi aku berusaha berani karena eomma, dan oppa ku selalu berkata kita harus lebih berani dari ketakutaan kita jika tidak dia akan terus menganggu kita" ucap jia
Jay tersenyum kecil lalu merapihkan sedikit anak rambut jia, dan menatap lembut jia.
"Aku juga akan berusaha melindungi mu lebih kali ini" ucap jay
"Jia, bisa kah kau mengikuti permintaan ku" kata jay lagi
Jia akhirnya mendongak dan menatap jay, entah apa yang akan di minta jay.
Jay pun menghela nafas sebelum akhirnya berbicara"Putih, jangan pernah menggunakan gaun putih seperti ini" ucapnya
Ini aneh, bukankah jay tadi berkata bahwa putih karena takut kotor, tapi mengapa saat jay berbicara ini mapah berarti lain, apa maksudnya.
"M-maksud mu jay? Apa kau sangat tidak suka melihat ku menggunakan gaun putih?" Tanya jia
Jay menggeleng cepat "tidak, kau sangat cantik malah dengan apapun. Hanya saja aku tak bisa memberi tau mu alasannya" jawabnya
"Tapi jay, k-kau sepertinya tau sesuatu" ucap jia dan tak berani menatap lawan bicaranya
"Hei jia, apa kau berpikir lain dengan ku hm?"
Jia menggeleng lalu menjawab "tidak aku percaya pada mu, hanya saja aku–"
"Ahh"
Belum selesai berbicara kepala jia seketika merasakan sakit"Jia, jung jia hei kenapa?" Jay dengan sigap menolong jia agar tidak jatuh
"Jia, jawab aku hei dengar ada apa hm?" Tanya jay lagi, namun jia tak menjawab melainkan menahan sakit di kepalanya
Jay lalu menatap kiri kanannya
"Sial kau sunghoon" gumamnya***
"BERHENTI BAJINGAN!"
Bentak jake dengan mengeraskan cengkramannya pada leher sunghoon karena saat ini juga setelah jake berhasil kembali menangkap sunghoon yang mengikuti jay dan jia, jake kembalu menghajar sunghoon."Berhenti! Aku menghajar mu kau yang harusnya menghajar aku kembali bukan jia! Hentikan dia akan kesakitaan" bentak jake lagi namun sunghoon tetap mengendalikaan pikiran jia yang tidak jauh dari daerah sana agar membuat jia kesakitaan
"Jake sim, jika kau mau darah kesayangaan mu itu tak kesakitaan maka buat aku berhenti" ucapnya tanpa rasa takut
Jake benar-benar dia buat kesal, dan muak secara bersamaan.
Jake lalu menendang tubuh sunghoon, dan memegang secara kasar dahinya.
Jake terpaksa harus menggunakan ini mau tidak mau.Sunghoon juga bukan vampire bodoh, dimana dia tau karena kini mata jake berubah menjadi dirinya di kegelapaan, yaitu merah, bahkan taringnya menunjukaan kemarahaan.
"Ahkkk!"
Sunghoon teriak saat jake benar-benar menggunakan ini, dimana kekuatan gelapnya ia gunakaan untuk membuat lawan merasa tubuhnya di bakar secara hidup-hidup dari dahi lawan itu sendiri."Pilih Park sunghoon! Mati saat ini atau berhenti menyakitinya!" Tegas jake
"Ahh sialll!"
Tentu sunghoon memang salah satu dari pangeran vampire tapi sekuat apapun itu, jika jake sudah menggunakan kekuataan kegelapannya yang ini tak ada siapapun yang bisa bertahan.BUGHH
Tiba-tiba saja jake terpental saat seseornag menghajarnya agar menjauh dari sunghoon dan tak melukainya lagi.
"Heeseung?! Sunoo?!"
Jake berusaha berdiri"Kau gila mau membunuhnya huh?!" Bentak sunoo
"Memang pantas dia mati! Kau ancaman bagi manusia" tegas jake menatap tajam sunghoon
"Sejak kapan kau perduli pada mahluk egois, dan lemah itu?" Ucap heeseung
"Aku tidak pernah perduli pada mereka, tapi sesuai catatan yang ada bahwa kita masih mempunyai sisi diri kita sendiri dimana kita tau jahat dan baik. Bukan seperti park sunghoon, dirinya sudah benar-benar tertutup dengan Dark Side" jawab jake dengan jelas
Heeseung dan sunoo yang mendengar hanya diam, lalu mereka menatap sunghoon yang terduduk lemah dia pasti masih berusaha menyembuhkan diri akibat sakit yang di berikaan oleh kekuatan jake itu.
Heeseung lalu menarik rambut sunghoon dan berkata "mau seberapa usaha lagi diri mu?! Mendekati darah itu"
Sunghoon menyeringai lalu menjawab "ah, aku bisa melakukan kapanpun pangeran tertua..."
"Lagipula, aku juga tadi tidak fokus akibat melihat jia yang berpenampilan seperti..."
Sunghoon melirik jake sekilas lalu lanjut "seperti yang ada di buku tertua milik kerajaan, maka itu juga mungkin penyebab mengapa jake kau juga sempat terlambat menghajar ku kan"Jake mengepalkan tangannya berniat menghajar sunghoon namun sunoo menahannya.
"Tenangkan diri mu!""Maksud mu park sunghoon?!" Tanya heesung kembali
"Ah kau tau maksud ku pangeran tertua, maka tak heran kenapa jake menjadi sangat posesif padanya" jawabnya lagi
"The girl with white dress, and have a Eternals Blood, and written destiny with prince jake" lanjutnya lagi
~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side || Jake Sim [Enhypen]
FanfictionJung Jia yang memiliki trauma dan ketakutaan sedari umurnya yang masih sangat kecil, yang terus di ganggu, dan diincar semenjak kecil oleh mahluk yang pada zaman kini orang-orang berkata, tidak ada, namun bagaimana jika Jia sendiri selalu merasakann...