49. Buah Bibir

432 18 0
                                    


_____


Namun ... pandangan orang, penilaian orang selalu melihat dari sisi negatif. Menyinggung soal status mereka yang sudah mantan suami istri bahkan menjadikan nya buah bibir di setiap obrolan mereka. Orang-orang itu menilai apa yang mereka lihat, mengomentari apa yang mereka dengar. main ikut-ikutan teman rumpinya. Tetapi untuk mencari fakta atau kebenarannya, mereka begitu sungkan. Dan tanpa mereka sadari, di tempat lain, gantian mereka lah yang menjadi topik obrolan orang. 




Teringat jelas di memori ingatan Prilly. Ketika Alian jatuh dan dirawat di rumah sakit ... tentu saat itu Prilly sangat amat sangat merasa bersalah, merasa bertanggung atas penderitaan dan kesedihan Alian kala itu. Bukan karena rasa bersalahnya yang menuntut Prilly harus ikut merawat serta menjaga Alian.



 Keluarga Alian jauh di Jakarta dan mereka tidak bisa datang karena papa Syarief tengah sakit. Hanya Prilly berserta anak-anaknya dan Mila sama Kevin keluarga terdekat Alian di Semarang.




Sementara keluarga Sinta di kampung, mereka tidak mampu jika bolak balik ke kota- kampung menjaga Alian. Mau tidak mau Prilly harus membantu. Akan tetapi, setiap ada pengunjung yang menengok Alian, Prilly kerap mendengar bisikan juga gumaman yang meresahkan hatinya. Hanya saja Prilly pura-pura tuli dan buta seolah- olah tidak mendengar dan melihat nya.



Sempat Prilly bertanya dalam hati.



' Apa salah jika sudah menjadi mantan, lalu ia membantu?'



Ya. Mungkin itu sangat tidak lazim di sebagian orang atau merasa aneh. Sudah bercerai tetapi masih menjalin hubungan. Saling perhatian dan peduli. Padahal yang Prilly lakukan tidak melampaui batas. Selalu ada suster yang menemani nya saat menjaga Alian, ia tidak pernah berduaan saja di kamar rawat, ia juga setiap waktu berkomunikasi sama Sinta kala itu. Menandakan ia menghargai hubungan Alian dengan Sinta. 



' Lalu apa kabarnya dengan mereka yang sengaja mengganggu, mendekati suami atau istri orang?'



' Bagaimana dengan mereka yang senang membicarakan orang ?'



Seraya Prilly kembali masuk ke rumah.



" Kasihan si ibu. Akhir-akhir ini selalu di omongin orang" ujar bibik pelan, tampak prihatin.



" Iya Bik. Mereka rumpi sesuka mereka, seakan-akan mereka manusia yang paling benar" sahut mbak Izza.




" Betul kata si ibu tadi. Lebih repot kalau kita landeni omongan orang. Jangan kan kita yang masih hidup, yang sudah tiada saja masih mereka omongin kok " timpal pak Mang.



" Hhhh. Betul Pak Mang." sambung Sam.





ISTRI SIRI SUAMIKU ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang