14. Sandiwara, Balas Sandiwara

444 22 1
                                    


~ Mimin gak ingin meminta atau memohon kepada pembaca untuk subscribe, memberi love, bintang atau komentar di cerita mimin. Karena mimin sangat bahagia dan semakin semangat bila mendapat respon apalagi ada yang berkenan berbagi kritik dan saran di cerita mimin ini dengan suka rela, tulus dan tanpa paksaan. Itu sebagai tanda jika kalian memang tertarik dan cerita mimin layak disukai. Namun, jika sepi dari respon bisa jadi cerita mimin masih jauh dari kata layak. Dan membuat mimin harus lebih giat lagi memperbaiki supaya menjadi cerita / karya yang layak di pasarkan 😊. Terimakasih kepada pembaca yang sudah berkenan mampir ~


~~~~  


Sehingga seorang ibu parubaya terpanggil untuk menegur nya.

"Nak.." ibu itu memanggil dengan lembut, sembari melipat mukena.

Membuat Prilly tersadar dan segera menghapus airmata nya, lalu menoleh.

"Eh, iya bu " sapa Prilly, memberikan senyuman ramah.

"Maaf... apa kamu baik-baik saja ?" tanya ibu itu.

" Insya Allah saya baik-baik saja bu" jawab Prilly. Menyunggingkan senyum ceria. Meyakinkan si ibu dan dirinya sendiri, bahwa ia baik-baik saja.

"Alhamdulillah" ucap si ibu sembari tersenyum, sebelum melanjutkan ucapannya.

"Nak... Ketahuilah bahwa semua yang ada di dunia ini semata-mata hanya lah titipan. Usia, jabatan, kesuksesan, pasangan.. bahkan anak sekalipun. Apapun yang kita miliki dan kita dapatkan semua ini, ciptaannya. kapanpun Dia berhak mengambilnya. Karena semua, pada akhirnya akan kembali pada Nya. Allah itu Maha Tinggi nak. Tinggi rasa cintanya, tinggi kasih sayangnya. Selalu di dekat kita. Ia hanya ingin kita belajar dan berusaha menjadi yang terbaik di hadapan Nya. Maka Ia memberikan kita ujian, memberi kita cobaan, karena itu cara Dia menunjukkan cintanya kepada kita.." tutur ibu tersebut.

Dalam diamnya, Prilly tampak menyimak, mencerna setiap kata yang si ibu itu ucapkan. Seketika hatinya tergugah.. Seakan-akan ibu itu tahu perasaan Prilly yang sedang hancur.

"Apapun masalah kamu saat ini, jangan lupa bersyukur. Bersyukur bukan hanya ketika kita mendapatkan kebahagiaan. Lebih elok jika seseorang bisa bersyukur kala tertimpah musibah atau dirundung masalah. Karena dengan datangnya masalah itu, Allah sedang menguji kita. Dia akan menaikkan derajat kita, memperkuat iman kita, mendewasakan kita. Jangan biarkan amarah dan emosi menguasai diri mu, sehingga mencelakai orang lain", sambung si ibu.

"Iya bu. Terimakasih atas nasehat nya" ucap Prilly.

"Sama-sama nak. Jika hati mu terluka.., bersedekahlah. Insya Allah, beban yang ada di hati kamu, yang mengganggu pikiran kamu.. perlahan akan berkurang," imbuh si ibu, menepuk lembut pundak Prilly.



Dan sebelum pergi, saat di serambi, Prilly tak lupa mengeluarkan beberapa uang kertas seratus ribu dan ia masukkan ke kotak amal. Sembari berdoa dan memohon kepada Allah, dengan uang tersebut bisa menjadi penawar sakit yang sedang ia rasakan.

Seraya Prilly bergegas masuk mobil. Hatinya pun sedikit sudah tenang.

"Oke. Jika kamu mau nya begitu mas, akan aku ikuti permainan mu" ujar Prilly tersenyum tegar, lalu melajukan mobil untuk pulang.

ISTRI SIRI SUAMIKU ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang