46. Obsessed

2K 246 17
                                    

Jangan Lupa vote dan komen

Enjooooy !




Sudah seminggu jisoo sudah kembali bekerja, beberapa brand yang sempat mundur bekerja sama dengan jisoo kini mereka kembali mempekerjakan jisoo sebagai ambasadornya, hingga akhirnya jisoo kembali bekerja untuk melakukan pemotretan.

Namun, drama yang ia bintangi masih belum kembali berjalan. Masih ada beberapa yang harus mereka pastikan terlebih dahulu sebelum lanjut, pihak produksi masih ingin tetap memakai jisoo sebagai pemeran karakter mereka, sehingga mereka harus memastikan bahwa membawa jisoo akan baik-baik saja kedepannya.

Hubungan jisoo dengan jennie masih baik-baik saja, usia kandungan jennie pun semakin menua. Mereka bahkan sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk proses lahiran nanti dan perlengkapan bayi mereka. Tidak ada kecurigaan apapun pada jisoo selama ini, yang jennie tahu jisoo sedang ada projek bersama dengan soojoo.

Mereka bahkan sering berangkat bersama ke tempat pemotretan, eum.. ralat. Yang jelas, soojoo memaksa.

Seperti pagi ini, soojoo dengan sengaja datang ke apartment jisoo. Pakaian nya sudah siap berangkat untuk bekerja padahal jisoo masih tidur, hanya ada jennie yang sedang memasak.

"Eoh eonni.. ada apa?" Jennie membukakan pintu untuk soojoo.

"Aku ingin menumpang dengan jisoo pergi ke studio, mobilku masih di bengkel" alasan soojoo.

"Tapi ini masih pagi eonni, jisoo juga masih tidur" jennie memberikan jalan untuk soojoo masuk kedalam apartment.

Soojoo berjalan memasuki rumah jisoo, dia melihat sekeliling ruang apartmentnya.

"Benarkah? Bolehkah aku membangunkannya? Takutnya kita terlambat" soojoo melirik ke arah jennie yang sudah kembali memasak.

Jennie mengerutkan alisnya atas ucapan soojoo. Bukankah itu tidak sopan? Datang pagi-pagi saat pemilik rumahnya masih tidur dan menerobos ingin masuk kedalam kamarnya?

Soojoo menatap jennie sembari menunggu jawaban atas ucapannya tadi. Ia sempat menyentak jennie karena tidak memberikan jawaban apapun.

"Jen!"

Jennie terperanjat lalu menganggukan kepalanya tanpa sadar. Sebenarnya jennie agak segan dengan soojoo karena yang jennie tahu ia adalah seniornya jisoo.

Soojoo tersenyum lalu berjalan menuju kamar jisoo, tak lupa ia menutup pintu kamarnya lalu berjalan ke arah jisoo yang masih tertidur dengan bertelanjang dada.

Smirk andalan soojoo keluar, pandangannya menatap ke arah perut kekar jisoo yang terbuka. Ia duduk dipinggiran ranjang lalu mengusapnya perlahan.

"Ngghh sayang, jangan menggodaku" jisoo yang tidak tahu malah menarik lengan soojoo hingga ia terbaring disampingnya. Jisoo langsung memeluk tubuh soojoo dan mencium keningnya.

Soojoo tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari jisoo, ia malah membalas pelukan jisoo.

Seakan tersadar setelah beberapa saat jisoo membuka matanya ia terkejut saat melihat soojoo sedang memeluknya, ia tersadar saat wangi yang ia cium berbeda dari yang biasa jennie pakai.

Jisoo langsung melepaskan pelukannya, ia bangkit dari tidurnya dengan wajah kesal menatap ke arah soojoo. Namun yang ditatap tajam malah menampilkan senyumannya.

"Wae?? Bukankah tubuhmu menjadi hangat?" Kekeh soojoo ia ikut bangkit menghampiri jisoo.

"Sedang apa kau disini nuna?" Jisoo sedikit mundur dari hadapan soojoo.

Dating with Kim JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang