"Qeel?"
Aqeela terlonjak kaget ketika ada yang menepuk bahunya. Ia menoleh kesamping dan mendapati Ratu yang berdiri di sampingnya.
"Lo belum balik?" tanya Ratu
Aqeela menggeleng, "Lo sendiri? Ngapain masih disini?"
"Nungguin kak Emil. Dia lagi rapat OSIS," jawab Ratu
Aqeela manggut manggut saja. Ia menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, lalu berdecak.
"Lo nungguin siapa?" tanya Ratu
Aqeela mengembuskan napasnya, "Kak Rassya. Dia kemana yah? Biasanya dia selalu jemput gue disinih. Tapi udah lima belas menit kak Rassya belum dateng dateng," jawabnya
"Udah pulang kali," celetuk Ratu asal. Ia duduk di kursi halte dan mengeluarkan hpnya untuk memainkan nya.
"Masa sih? Dia ninggalin gue gitu? Tapi kenapa? Kalo dia gak bisa jemput kan bisa bilang ke gue," gumam Aqeela kesal
"Telpon lah, Lo punya hp kan?"
Aqeela menoleh ke Ratu dan ikut duduk di samping cewek itu.
"Masalahnya, gue gak punya nomernya,"Ratu membulat kan matanya tak percaya, "Gila Lo! Masa iya nomer suami sendiri gak punya. Kalo misalkan Lo butuh kak Rassya gimana?"
Aqeela meringis, "Y-ya.. gue pikir gak penting. Kan kita satu rumah,"
Ratu mengembuskan napasnya, "Goblok!"
"Lo ngatain gue goblok?!"
"Kenyataan nya ye kan," gumam Ratu
Aqeela mendengus kesal.
"Terus gue harus gimana?" tanya Aqeela
"Yaa itu derita Lo,"
"Anj***!" umpat Aqeela kepada Ratu
Ratu terkekeh mendengar umpatan Aqeela. "Ya lagian lo oon banget sih! Yaudah mending Lo pesen taksi online aja," usul Ratu
"Oh iya! Kenapa gue gak kepikiran yah!" seru Aqeela girang. Ia membuka hpnya dan memesan taksi online.
"Gini nih kalo tiap sore nontonin tukang ojek pengkolan terus. Ketularan sifat 'gak kepikiran' nya kang Tisna," gumam Ratu
🦖🦖🦖
Aqeela mendudukan dirinya di pinggiran kasur. Cewek itu baru selesai mandi, dan rambutnya yang basah masih di bungkus handuk kecil. Aqeela memakai piyama bergambar kartun Doraemon.
Dia sudah sampai rumah sekitar tiga puluh menit yang lalu. Dan sampe sekarang, Rassya belum pulang juga.
Aqeela berpikir, apa Rassya marah padanya?
Gara gara Aqeela tidak mau mengeloni Rassya?
Tapi.. masa sih? Gak masuk akal banget kan.
Aqeela mengusap wajah nya kasar lalu mengembuskan napasnya lelah.
Ceklek!
Pintu terbuka, menampilkan Rassya dengan raut wajah lelahnya. Wajah Cowok itu penuh lebam dan sudut bibir cowok itu berdarah.
"Astaga!" Aqeela kaget melihat wajah Rassya yang babak belur.
Rassya menatapnya lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Dengan inisiatif nya sendiri, Aqeela keluar kamar ke dapur untuk mengambil kotak P3K dan air hangat yang akan ia gunakan untuk mengompres lebam Rassya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakel (Syaqeel)
Diversos🌱 Jangan lupa follow dulu sebelum baca ya! 🌱Jangan jadi pembaca gelap! 🌱 Hargai karya author! 🌱 Jangan hujat, namanya juga penulis amatiran. Maklumin aja kalo ada salah. Atau kasih nasehat. Di jual oleh orangtuanya sendiri. Rasanya Aqeela ingin...