Kini dua anak mahasiswa itu sedang mengerjakan tugas mereka sembari duduk lesehan di atas karpet berbulu.
"Ndro! Gue kagak ngerti bagian ini!" seru Ria menunjuk laptop yang berada di pangkuannya.
Indro melirik sebentar kemudian kembali lagi menatap laptopnya, "gampang itu, tinggal di enter aja."
Ria berdecak, "ah taulah! Gue males ngerjainnya." Ria menutup laptopnya dengan kasar lalu meraih bungkus cemilan yang berada di sampingnya.
"Ndro, kita piknik kuy! Ajak kak Qeel sama bang Rassya juga. Gimana?" ajak Ria menaik nurunkan alisnya.
"Selesai-in dulu tugas Lo! Jangan mikirin jalan-jalan mulu!" balas Indro yang masih khusyuk mengerjakan tugas nya. Mata tajam cowok itu menyorot ke laptop dengan jemari tangan yang cekatan mengetikan setiap kata membentuk suatu kalimat.
"Dih! Yaudah kalo Lo gak mau, gue bisa ajak Beben buat-"
Tak!
"Oke kita piknik!" ucap Indro menutup laptopnya kasar lalu menoleh ke Ria yang terbengong dengan mata berkedip lucu.
'Aaarrgghh!!! Nih cewek kok bisa sih lucu banget?' batin Indro menjerit
"Kenapa diem? Ayo kita ke rumahnya bang Rassya!" ajak Indro berdiri dari duduknya dan menarik tangan Ria untuk ikut berdiri.
"Kuy lah!" girang Ria
🦖🦖🦖
Aqeela menatap hasil karyanya dengan pandangan berbinar. Ia membawa kue buatannya ke meja makan, dimana sudah ada Rassya yang menunggu. Awalnya Rassya melarang Aqeela untuk membuat kue, karena ia tidak mau Aqeela kecapekan. Tapi lagi dan lagi, Aqeela berhasil mengancam Rassya dengan ancaman yang menyeramkan bagi Rassya.
"Ayang.. kuenya di cobain donk." Aqeela meletakkan kue itu di depan Rassya. Dan ia duduk di samping suami nya itu.
Rassya memperhatikan kue buatan istrinya, kalo dari bentukannya sih terlihat cantik. Tapi gak tahu kalo rasanya gimana. Ia mengambil satu potong kue dan memakannya. Di kunyahlah kue itu sama Rassya sampai lembut, kemudian ia telan pelan-pelan.
Dann.... BOM!!
Aqeela menatap wajah Rassya dengan wajah semringah, "gimana yang? Enakkan kuenya?"
Rassya menoleh ke Aqeela dan tersenyum tipis, ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Hal itu membuat Aqeela bersorak gembira sampai memeluk suaminya dari samping dan mengecup pipi Rassya.
"Gak nyangka aku kalo kamu bakalan suka sama kue yang rasanya asin," celetuk Aqeela kelewat santai.
Uhuk! Uhuk!
Rassya langsung meminum air putih yang tergeletak di sampingnya. Lalu menatap istrinya dengan pandangan tak percaya. Jadi kue yang rasanya asin itu, Aqeela buat dengan sengaja? Rassya pikir, Aqeela tidak tahu kalau rasanya asin. Kalo tahu gini, dia tidak akan berbohong.
"K-kamu sengaja bikin kue kayak gitu?" tanya Rassya
Aqeela mengangguk santai, "kamu suka kan? Yaudah abisin ya. Besok aku buatin lagi." Aqeela itu lagi bereksperimen, dia membuat kue dengan gula yang di ganti garam. Perempuan hamil itu kepo bagaimana rasanya, dan apakah Rassya menyukai nya atau tidak? Dan ternyata Rassya menyukainya, Aqeela tidak menyangka akan hal itu.
Poor Rassya 🙂
Suara bel terdengar diikuti dengan suara teriakan yang Rassya dan Aqeela kenali. Aqeela berdiri untuk membukakan pintu, tapi Rassya melarangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakel (Syaqeel)
Acak🌱 Jangan lupa follow dulu sebelum baca ya! 🌱Jangan jadi pembaca gelap! 🌱 Hargai karya author! 🌱 Jangan hujat, namanya juga penulis amatiran. Maklumin aja kalo ada salah. Atau kasih nasehat. Di jual oleh orangtuanya sendiri. Rasanya Aqeela ingin...