"Sebenarnya, kamu ini bukan anak dari Emily dan Gavin," kata Rinai. Sebenarnya ia juga tak tega memberitahukan ini, tapi ini sudah waktunya Aqeela tahu.
Fakta apalagi ini ya Tuhan?
Tangan yang tadinya memeluk erat lengan Rassya melonggar, tubuh Aqeela terhuyung ke belakang untung saja Rassya segera melingkarkan tangannya di pinggang istrinya.
"Apalagi ini Ma?" tanya Aqeela lemah. Matanya mulai berkaca-kaca, tubuhnya menjadi lemas seketika.
"Maksud Mama apa? Aqeela belum terima kenyataan kalo Aqeela punya kembaran. Dan sekarang, sekarang Mama bilang kalo Aqeela ini bukan anak kandung Mama Emily sama Papa Gavin. Kalo gitu Aqeela anak siapa?" ucap Aqeela panjang lebar dengan air mata yang kembali mengalir.
Fajar yang berada di sofa menatap menantu nya dengan tatapan tak tega. Ia berdiri dan menghampiri istrinya lalu mengusap lembut bahu Rinai.
'Retno, liat gue berhasil nemuin Aqeela sama Alika. Sekarang tinggal Reza. Retno, gue berdoa semoga Lo tenang disanah yah.' batin Fajar
"Kamu anaknya bunda Retno," sahut Alika membuat Aqeela menatapnya.
Aqeela tertawa sumbang, "Bunda Retno? Dia siapa lagi?! Kenapa, kenapa banyak banget yang kalian sembunyiin dari Aqeela? Setelah ini apa lagi?"
"Aqeela gak ngerti sama ini semua. Ini semua ada apa sih? Hiks.."
"Mama akan jelasin, tapi kamu tenang dulu yah,"kata Rinai
"Tenang ayang," bisik Rassya memeluk Aqeela dari samping dan merebahkan kepala Aqeela di bahunya.
"Hiks.. hiks.."
"Setelah ini apa lagi kak? Apa lagi yang kalian sembunyiin dari gue," lirih Aqeela
"Maaf." Rassya juga merasa bersalah karena tidak memberitahukan ini dari dulu. Tapi, dia juga punya alesan.
Rinai menghapus air matanya dan menuntun Aqeela untuk duduk di sofa bersamanya. Dia menggenggam erat tangan Aqeela yang terasa dingin.
"Maaf sayang, maaf. Maafin Mama.. hiks.. mama gak ada maksud buat nyembunyiin ini semua," kata Rinai
Aqeela masih menangis, ia juga mengalihkan pandangannya ke arah lain, tak mau menatap mertuanya.
"Retno, dia.. dia bunda kandung kamu, Aqeela. Bukan Emily," ucap Rinai pelan.
"Dan ayah kandung kamu adalah Reza. Dulu, waktu bunda kamu melahirkan kalian ayah kamu meninggalkan Retno dengan membawa kakak kalian,"
Aqeela sempat terkejut mendengar penjelasan dari Rinai. Kakak? Jadi selama ini dia mempunyai kakak?
"Beberapa hari setelah melahirkan kalian, Retno memutuskan untuk memberikan kamu ke sebuah panti asuhan. Dia lebih memilih untuk merawat Alika. Di karenakan ekonomi Retno waktu itu begitu sulit yang membuat nya tidak mungkin bisa merawat kalian secara bersamaan." Sambung Rinai
Sesak.
Dada Aqeela sesak mendengar nya. Bundanya lebih memilih merawat Alika dari pada dirinya, ya Tuhan kenapa ia harus melewati cobaan seperti ini di hidup nya.
"Hiks.. s-sekarang bunda Retno dimana?" tanya Aqeela lirih
"Retno... Sudah meninggal dua bulan yang lalu," jawab Rinai
Mendengar itu, pikiran Alika langsung melayang ke kejadian dua bulan lalu, dimana bundanya pergi karena sebuah kecelakaan. Alika menangis dalam diam, ia melirik Rassya yang masih fokus ke Aqeela.
"Kak Rassya," panggilnya pelanRassya menoleh dan menaikkan satu alisnya.
"Boleh peluk Alika?"
Rassya mau menolak, tapi Alika langsung menyelanya, "Alika butuh pelukan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Kakel (Syaqeel)
Acak🌱 Jangan lupa follow dulu sebelum baca ya! 🌱Jangan jadi pembaca gelap! 🌱 Hargai karya author! 🌱 Jangan hujat, namanya juga penulis amatiran. Maklumin aja kalo ada salah. Atau kasih nasehat. Di jual oleh orangtuanya sendiri. Rasanya Aqeela ingin...