51. Separate?

1.5K 221 27
                                    

Jam menunjukkan pukul 03.35 dan Rassya baru saja menyelesaikan kuliahnya. Ia berjalan tergesa-gesa keluar dari kelas, bahkan mengabaikan panggilan dari Rey dan Kiesha yang mengejarnya dari belakang.

Sekarang Rassya hanya ingin cepat cepat menemui Aqeela. Ia sudah rindu sekali dengan istrinya itu.

"RASSYA!!"

"WOYY!! TUNGUIN!!"

"RASSYA ANAK KADAL!!!"

Kiesha terus berteriak memanggil Rassya sembari berlari. Berbeda dengan Rey yang hanya berjalan cepat. Setelah semakin dekat dengan Rassya, Kiesha dengan kurang ajarnya menarik kerah belakang Rassya membuat cowok itu berhenti dan mengumpat pelan.

"Anak kadal Lo! Gue panggilin juga!" kata Kiesha dengan napas ngos-ngosan

Rassya berdecak sebal, lalu menepis tangan Kiesha kasar, "apa sih?!"

"Malam nanti kita kumpul di markas! Ada yang mau gue bahas," sahut Rey

"Gue usahain dateng. Gue gak mungkin ninggalin Aqeela sendirian di rumah sakit," ucap Rassya

"Oh iya, keadaan Bu bos gimana?" tanya Kiesha

"Baik. Gue cabut!" Rassya berlari cepat menuju parkiran meninggalkan dua sahabatnya yang menatapnya aneh.

"Dasar manusia bucin! Dia udah bucin tuh sama Aqeela! Sampe segitunya pengen cepet-cepet ketemu Bu bos," celetuk Kiesha menatap punggung Rassya yang sudah menjauh dari pandangan nya, sembari berkacak pinggang.

Rey menoleh menatap Kiesha sebentar, kemudian mengalihkan pandangannya ke depan dengan tangan masuk kedalam saku celananya.

"Sha," panggilnya

"Naon?"

"Lo.. lagi suka sama cewek?" tanya Rey. Kiesha langsung menatap Rey kemudian mengangguk antusias.

"Siapa?"

Kiesha tertawa pelan, "Lo juga tahu kali siapa ceweknya. Dia itu cantik, baik, perfect deh. Tapi.. akhir-akhir ini dia kayak jaga jarak sama gue." Setelah itu wajah Kiesha berubah menjadi murung.

Rey hanya bisa menatap Kiesha nanar. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Kiesha ketika mengetahui hal yang membuat cewek yang Kiesha sukai menjaga jarak dengan cowok itu.

'Apa.. persahabatan yang udah kita jalin selama enam tahun lebih, bakal rusak gara gara cewek?' batin Rey mengalihkan pandangannya lalu mengembuskan napasnya berat.

🦖🦖🦖

Rassya menghentikan motornya ketika lampu lalulintas berubah warna menjadi merah, begitupun dengan kendaraan kendaraan lain. Rassya menegakkan tubuhnya lalu jarinya mengetuk ngetuk di atas tangki motor nya.

"Kak bunganya kak! Murah kok, cuma sepuluh ribuan,"

Seorang anak kecil perempuan menghampiri Rassya sembari menyodorkan satu tangkai bunga mawar kepada Rassya. Di leher anak kecil itu juga ada keranjang kayu yang menggantung berisi bunga mawar.

Awalnya Rassya akan menolak, tapi ia langsung ingat sosok istrinya. Rassya mengeluarkan uang dari saku celananya dan memberikan nya kepada anak itu.
"Satu bunga mawar," ucapnya singkat

Sang anak langsung tersenyum senang, ia memberikan satu tangkai bunga mawar yang masih segar itu kepada Rassya.
"Sebentar kak, kembaliannya jadi empat puluh ribu ya-"

"Gak usah. Kembaliannya buat kamu aja," sela Rassya menolak.

Anak perempuan itu semakin senang, ia menatap Rassya dengan tatapan berbinar, "beneran kak? Alhamdulillah ya Allah.. makasih kak."

Married With Kakel (Syaqeel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang