39. Seseorang & tentang Anaya

1.9K 235 50
                                    

Hari ini adalah hari terakhir kelas 12 melaksanakan ujian. Dan, hasil ujian akan di umumkan senin depan. Kini, semua anak kelas 12 sudah keluar dari ruangan ujiannya masing masing. Ada yang langsung pulang, ada juga yang mampir dulu ke kantin. Contohnya Rassya dkk.

Rassya dkk langsung menyantap makanan yang sudah mereka pesan.

"HAAAA!!! ANJ*NG INI LEVEL BERAPA?! PEDES BANGET!!" teriak Farel membuka mulutnya dan mengipas.

"Hah!! Hah! Hah! Panas!" Farel langsung menyerobot es teh manis milik Jefan.

"Wanj*r! Jangan diabisin juminten!" Jefan dengan teganya memukul bahu Farel.

Uhuk! Uhuk!

"Bang**t Lo!" umpat Farel

"Rel kereta!! Gue kan udah bilang jangan di abisin!" geram Jefan menatap nanar gelasnya yang sudah kosong tak tersisa.

"Gue kepedesan! Tadi lupa beli minum," ucap Farel kembali menyantap makanan nya. Memang aneh si Farel, katanya pedes, eh malah di lanjut makannya.

"Gini nih, kalo kaos kaki di kasih nyawa. Katanya pedes, masih aja di makan," gumam Rey mengaduk baksonya.

"Eh Lo!" Farel memanggil seorang siswa yang sedang mengantri di depan stand nasi uduk.

Siswa menunjuk dirinya, "gue?"

"Iyalah! Sape lagi coba! Sinih Lo!"

Siswa dengan name tag Tristan itu menghampiri meja Rassya dkk. Lalu bertanya, "apa?"

"Pesenin gue es teh sanah!" titah Farel seenaknya.

"Punya kaki kan? Pesen sendiri," ketus Tristan. Enak saja dirinya di suruh suruh, gak tahu apa kalo dirinya ini adalah anak dari pemilik warteg depan sekolahan?

"Etdah nih bocah! Berani banget Lo nolak perintah gue," kata Farel berdecak sebal.

"Ya lagian lo, kenapa nyuruh orang sih Rel? Pesen sendiri aja elah, jaraknya juga cuma lima langkah Fareliano Dirgantara!" sahut Jefan

"Ya gue males Je. Mau lima langkah kek, satu langkah, kalo gue males jalan gimana?" balas Farel

"Yaudah, potong aja tuh kaki. Gak guna," sahut Tristan ikut nimbrung.

"Heh! Wah wah! Lo seenaknya banget ngomong gitu." cetus Farel tak terima.

Rassya mendengus mendengar ocehan dari para teman nya, ia mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru dari dompetnya dan memberikan ke Tristan, "pesenin sonoh, sisanya buat Lo."

"Wihh! Serius nih, Sya?" Mata Tristan berbinar menatap uang itu. Dia langsung mengambil uangnya, "oke deh, gue bakal pesenin es teh buat si Farel. Lo semua mau pada mesen gak? Sekalian nih."

"Boleh deh, mumpung di traktir pak bos! Gue es jeruk ya!" seru Jefan

"Gue mie goreng!"

"Lamborghini!"

Plak!

"Gak ada makanan namanya Lamborghini, Bambang!" sungut Rey memukul kepala Kiesha

"Ye, giliran di kasih uang aja langsung Lo, vampir." ujar Farel

"Lo Sya?" Tristan mengabaikan omongan Farel, ia beralih menatap Rassya.

"Gak, bakso gue masih aja. Es teh juga masih," tolak Rassya

"Ngoghey... Gue pesenin dulu."

"EH! JANGAN LUPA ES TEH GUE LIMA GELAS!!" teriak Farel kepada Tristan yang sudah sampe di stand es teh.

Married With Kakel (Syaqeel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang