2. Kelova Anjani

956 108 156
                                    


2. Kelova Anjani

Nama panggilannya Kel, Dia siswi SMK Bagaskara yang memiliki sikap yang sangat dingin, bodo amat, cuek, anti cowok dan tomboy tapi pintar. Banyak siswi lain yang tidak mau menjadi temannya karena mereka bilang kalo kel itu sangat membosankan. Kel dia lahir dari keluarga.... Tidak tahu masih menjadi teka teki.

Kel hidup bersama neneknya namun saat kel kelas X neneknya meninggal dan dia hidup sendirian, menanggung biaya sekolahnya sendiri, biasa dibilang hidup sebatang kara. Kel juga tidak tahu apakah dia mempunyai saudara, karena dia tidak tahu siapa nama ibu dan ayahnya.

Dia hanya ingat saat ibunya meninggalkannya di Rumah neneknya. Saat neneknya meninggal ibunya juga tidak datang, karna neneknya itu adalah ibu tirinya ibunya, bukan ibu kandung. Ayahnya sendiri bercerai dengan ibunya saat Kel masih kecil berusia 4 tahun. Ayahnya tidak pernah mencari bahkan membiayai sekolahnya. Kel dulu saat SD dan SMP dia mencari biaya sekolah sendiri dengan mengikuti jalur beasiswa.

Kel sekarang berada di Ruangan TU, dia tidak tahu mau diapain. Namun guru TU itu menyuruhnya duduk di Ruangan itu.

"Saya suruh ke sini untuk mendata diri kamu, karna data identitas kamu adalah kunci untuk mengikuti ujian sekolah, walaupun UN dihapus tapi sekolah masih melakukan ujian yang disebut US dan UKK, jawab pertanyaan saya" jelas pak Ali, guru TU dan kesiswaan di SMK Bagaskara, kel hanya mengangguk sebagai jawaban

"Siapa nama lengkap kamu?"tanya pak Ali.

"Kelova Anjani," jawabnya dengan ekspresi datar, tidak ada senyumnya sama sekali. Lalu kemudian guru itu bertanya lagi.

"Kelas berapa?" tanya pak Ali.

"XII TKJ - A," jawab Kel.

"Nama ayah? Nama ibu?"

"Enggak tahu," jawab kel  nada suara berubah menjadi dingin.

"Kok gak tahu, terus kamu itu anak siapa? Identitas kamu harus jelas. Kamu punya KK?" tanya pak Ali berturut-turut.

"Saya gak punya pak," jawab Kel sendu, marah dan sedih jadi satu.

"Kok kamu gak punya, terus kamu kok bisa masuk di Sekolah ini jika kamu tidak beridentitas lengkap, hah?" tanya pak Ali heran.

"Saya daftar di sini dulu di daftarkan nenek saya, nenek saya yang tahu semua sekarang nenek saya sudah meninggal," jawab Kel sendu.

Pak Ali yang memperhatikan raut wajah siswi di depannya ikut merasa iba.

"Apa kamu tidak punya saudara?" tanyanya, Kel menggeleng lemah. Padahal saat diluar Kel adalah perempuan tangguh dan berani.

"Tapi kok saya pernah dengar nama siswi di sini yang sama dengan kamu?" tanya pak Ali mengingat sesuatu.

"Enggak tahu," jawab Kel kembali cuek.

"Yaudah kamu bisa kembali, tapi saya tidak bisa mendaftarkan kamu di US tahun Depan karna data kamu kurang lengkap, maaf," ucap pak Ali, "jika kamu ingin daftar data kamu harus lengkap."

Kel  berdecak sebal, kenapa sekolahan ini kok begitu rumit? pikirnya. Dengan raut wajah yang berubah dingin dan sedikit marah kel pamit keluar dengan kesal.

Dia berjalan dengan tangan yang dimasukkan di saku jaket levis abu-abunya, telinga yang terpasang earphone, rambut dikuncir kuda dan yang menjadi perhatian utama teman temannya yaitu kalung rantai yang terpasang di lehernya.

Kel sebenarnya baik namun sikap dan penampilannya itu membuat orang lain mengira dia anak yang nakal, padahal tidak. Karena itu juga  dia dijauhi oleh teman-temannya, dan hanya mempunyai dua teman yang sangat berharga baginya.

ARGENATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang