"Teman yang tulus adalah Teman yang menemani saat semua orang menjauhi kita"
Kelova Anjani
.
.
Happy ReadingHari ketiga event dilaksanakan, event sekolah tetap dilaksanakan. Namun keamanan yang di lakukan di sekolah semakin diperketat. Kepala sekolah tidak menyuruh geng Xander untuk menjaga sekolah, tapi kepseknya menyewa bodyguard untuk menjaga kawasan sekolah dengan ketat. Sejak skandal itu juga Kepsek berencana ingin menghapus kekuasaan geng Xander yang diakui sekolah.
Kel berjalan menyusuri koridor sekolah, apa terjadi? Apakah setelah skandal itu terjadi Kel di jauhi satu sekolah?. Iya pasti, itu hal yang jelas, Kel dihina, dijauhi. Kel berjalan dengan santai, penampilannya semakin parah. Dia memakai rok selutut, seragam sekolah yang dikeluarkan, dasinya miring, kalung dan gelang rantai yang tepasang di leher dan pergelangan tangan. Yang paling parah, di wajahnya penuh bekas luka tak hanya itu matanya juga membengkak akibat menangis semalaman. Padahal setelah jadian dengan Argen, penampilannya berubah menjadi feminim.
Semua pasang mata menatap Kel benci dan datar. Mereka juga membicarakan Kel di belakang, namun Kel tetap berjalan tenang memasuki Kelasnya. Saat masuk di dalam kelas, di papan tulis banyak coretan kata-kata kasar. Tak hanya itu semua teman kelasnya yang sibuk mempersiapkan untuk event pun menatap Kel benci.
Kenapa pembunuh itu gak dipenjara?
Lo gak tahu? Dia anaknya kepsek
Seharusnya dia dipenjara walaupun anaknya kepsek
Dia juga beneran kembarannya An?
Beneran? Beda banget sifatnya
Desas-desus terdengar sangat keras, itu membuat telinga Kel memanas. Kel mengepalkan tangannya kuat.
Gue harus cari dalangnya, batin Kel.
Dia sangat marah, karena nama baiknya tercemar sebab skandal yang terjadi kemarin. Kel berjalan ke arah siswi yang bergosip tadi, menggebrak mejanya dengan keras. Mereka semua terperanjat dan menatap Kel dengan tajam.
"Lo kalo mau jelekin gue, di depan gue langsung dong pengecut!" ledek Kel sambil tersenyum miring Kearah teman sekelasnya itu.
Setelah mengatakan itu Kel keluar dari kelasnya menuju kantin mencari dua sahabatnya yang sibuk menjalankan tugas. Saat melewati koridor dirinya melihat Agi, Bar, Satya, Roky dan Ikal sedang berjalan bergelombol dari arah berlawanan.
Kel berlari menuju mereka, "Hai Gi, gimana Argen udah sadar?" tanyanya.
Mereka hanya menatap Kel dengan datar tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan olehnya. Mereka meninggalkan Kel yang mematung di tempat.
Kel menghela nafas Kasar, dia kembali melajutkan langkahnya. Baru ingin melangkah suara bariton menjawab pertanyaannya tadi.
"Argen sudah sadar Kel, tapi sepertinya saat dia sudah sembuh dia akan menjauhi lo, karena berita lo yang nembak, Argen sudah dengar dari teman-teman," ujar Agi memberitahu, Kel menunduk menatap sepatunya dengan bulir air mata yang menetes.
"Hei Kel, jangan sedih masih ada kita kok kita percaya sama lo, lo bukan pelakunya." Bar dan Agi memeluk Kel yang menangis.
Isak tangis Kel semakin mengeras. Hatinya tersayat mendengar penuturan Agi dan Bar.
"Lo mau ikut kita cari pelakunya?" tanya Agi melerai pelukannya, menatap Kel dalam dan penuh harap.
Kel mengangguk lemah, "Gue curiga sama Kara dan Raja," ujarnya.
"Ok nanti pulang sekolah kita berkumpul di parkiran," putus Bar dan Agi, setelah mengatakan itu mereka menyusul teman temannya.
Kel menatap punggung Agi dan Bar dengan tersenyum. Seenggaknya masih ada mereka berdua yang menguatkan dirinya. Di saat semua orang menjauhinya, dia masih punya penyemangat yang bisa membuatnya kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGENATA [END]
Teen Fiction*****⚠️⚠️Dilarang Plagiat⚠️⚠️***** Cerita ini menceritakan seorang ketua geng besar di sekolah bernama SMK Bagaskara. Kaisar Argenata itulah namanya biasa dipanggil Argenata cowok berkepribadian cuek, dan dingin. Dia menjabat sebagai ketua geng moto...