Happy Reading
Kel dan Kara duduk di depan kepala sekolah, kepala sekolah itu bernama Ferdyandra, sering di panggil pak Ferdy. Pak Ferdy menatap kedua muridnya dengan tajam.
"Kara, kenapa kamu berantem seperti ini, apalagi lawanmu ini perempuan?!" bentak Ferdy marah, Kara menunduk.
Dari sana Ferdy dapat melihat bahwa yang bersalah adalah Kara, Karena dari bahasa tubuhnya sudah terlihat jelas. Kebanyakan orang yang salah jika disidang mereka akan menunduk tidak berani menatap mata lawan bicaranya. Berbeda dengan Kel, dia menatap lurus mata kepala sekolahnya, karena memang dia tidak salah, ngapain dirinya harus takut, pikir Kel.
"Kenapa kamu berantem? Kamu kan perempuan. Perempuan seharusnya bertingkah seperti perempuan lainnya," Bentak Ferdy pada Kel yang menampilkan ekspresi tenang.
"Saya disuruh sama dia untuk melakukan hal jahat pak, saya menolak dan dia mengancam saya," jawab Kel yakin pada dirinya, Kara menoleh ke arahnya dengan mata berkilat marah.
"Jika harga diri bapak di injak injak seenaknya, Apa bapak hanya diam saja?" tanya Kel tenang menatap kepala sekolah yang ada di depannya.
Ferdy melihat mata siswi di depannya dengan teliti, lalu detik kemudian dia berdiri, Membuat Kel dan Kara ikut mendongak menatapnya.
"Ada apa pak?" tanya bu Aya melihat ekspresi wajah kepala sekolah itu bingung.
"Nama kamu siapa?" tanya Ferdy pada Kel.
"Kelova Anjani, kenapa pak?" jawab Kel sopan.
Deg
Jantung Ferdy berdetak cepat dan terasa sakit. Ferdy memegangi dada bagian kirinya dengan kuat. Bu Aya dan pak Onyo yang melihat itu seketika panik, Kel menatap kepala sekolahnya dengan perasaan bersalah.
"Maaf pak, Kalo ucapan saya menyakiti bapak," ujar Kel membantu Ferdy duduk ke tempat duduknya semula.
"Tidak, kamu benar saya juga sering melawan jika harga diri saya di injak injak," jawab Ferdy menatap mata Kel sekali lagi, seperti memastikan sesuatu.
“Terus kenapa respon bapak seperti itu?” tanya Kel hati hati takut salah bicara dan berujung menyakiti.
"Nama kamu melukai saya," ujar Ferdy menatap Kel sendu.
Kel tidak mengerti apa maksud dari perkataan pak Ferdy? Dia menatap kepala sekolahnya itu dengan penuh tanda tanya?.
"Kalian berdua saya poin dan bersihkan semua kaca diseluruh ruangan di sekolah ini," ujar Ferdy memberi mereka hukuman.
"Cepat kerjakan...!!, jangan di ulangi lagi..!!" bentak Ferdy mereka berdua mengangguk dan izin pamit menjalankan hukuman.
Setelah melihat keduanya pergi dari ruangannya, Ferdy duduk dengan memegangi dadanya yang terasa nyeri, dia kembali mengingat saat menatap iris mata Kel, dia benar-benar merasa aneh saat melihat iris itu. Seperti ada rasa bersalah dalam hatinya, apalagi mendengar namanya membuat hatinya sesak, padahal Ferdy tidak mengenal siswinya itu.
Ferdyandra seorang kepala sekolah yang sangat tertutup, latar belakang keluarganya juga tidak ada yang mengetahui. Hanya orang orang tertentu yang mengetahui.
***
Rooftop adalah tempat yang sering di datangi untuk menenangkan pikiran, untuk merefreshing otak, tempat untuk meluapkan segala rasa yang rasakan seseorang.
Di sana ada tiga siswi yang sedang menatap ke arah bawah dengan sendu. Mereka saling terdiam dan menikmati suasana yang menenangkan setelah ada kericuhan.
"Gue harus gimana?" tanya Kel pada kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGENATA [END]
Teen Fiction*****⚠️⚠️Dilarang Plagiat⚠️⚠️***** Cerita ini menceritakan seorang ketua geng besar di sekolah bernama SMK Bagaskara. Kaisar Argenata itulah namanya biasa dipanggil Argenata cowok berkepribadian cuek, dan dingin. Dia menjabat sebagai ketua geng moto...