3. Insiden malam 1

776 91 120
                                    

Pukul 5 sore Kel baru pulang bersama kedua sahabatnya, mereka habis mengikuti ekstra basket di sekolah. Mereka bertiga ikut ekstra basket sejak kelas X, dan sudah terbiasa mereka pulang sore. Kel dan kedua sahabatnya merebahkan tubuh mereka di kasur kecil milik Kel. Kedua sahabat Kel juga sering bermain dan menginap di rumahnya.

"Aduh capek banget, sumpah pak Tatam kuat banget ngajarin kita nggak capek apa?" ujar Clara dengan hela nafas dalam.

Clarissa Fawnia adalah cewek cerewet, cantik, bertubuh pendek mungil, pipinya yang cubby bikin dia tambah imut, dia juga mempunyai lesung pipi di kedua pipinya, siapapun yang melihat Clara pasti ingin nyubit pipinya.

"Pak tatam mah gitu, sukanya nyiksa muridnya," celetuk De yang sedang mengibasi wajahnya menggunakan tangannya.

Deolinda Khansa adalah cewek jutek, tapi cerewet, bertubuh tinggi sama seperti Kel, berambut panjang dan dia juga seorang model. Dia sangat menyukai drakor sedangkan Clara dia suka k-pop.

Kalau kalian suka apa?

"Kalian gak mandi sama sholat?" tanya Kel.

"Lo duluan aja yang mandi , gue juga masih halangan," jawab De yang sedang memainkan ponselnya.

"Kalo lo ra?" tanya Kel pada Clara.

"Lo duluan, baru gue," jawabnya.

"Ok deh gue mandi Sama sholat dulu," pamit Kel masuk ke Kamar mandi.

Walaupun Kel tomboy dan berpenampilan seperti cewek nakal, tapi dia rajin sholat, neneknya sebelum meninggal pernah berpesan padanya.

Kel nenek pesen sama kamu, jaga sholatmu, Kata neneknya begitu. Pesan itu terus dia ingat dan laksakan hingga sekarang. Walau kadang bolong, tapi sebisa mungkin dia akan melengkapi.

Setelah mandi dan sholat, mereka rebahan di kasur. Maraton drakor, biasa rutinitas para kaum hawa yang sedang gempar-gemparnya menyukai drakor dan k-pop.

"Kel lo masih nyopir taksi malam?" tanya De , masalah Kel bekerja jadi sopir taksi sudah tidak menjadi rahasia lagi bagi kedua sahabatnya mereka sudah tahu.

"Masih, kenapa?" jawab Kel yang sedang menonton drakor, walaupun tomboy Kel juga seperti perempuan yang lainnya, cuman bukan drakor romansa yang dia lihat tapi drakor aksi.

"Lebih baik berhenti Kel, sekarang banyak korban begituan," saran De yang tidak bisa dimengerti oleh Clara.

"Ambigu lo, begituan gimana?" cibir Clara menatap De dengan sewot.

"Astaga, ni anak bego amat," cibir De terkekeh.

"Gue udah faham," ujar Kel mengangguk.

"Tuh Kel aja faham lo masak nggak? Dasar tolol," ujar De terkekeh membuat Clara cemberut, "korban begituan maksudnya korban kejahatan."

"Udah jangan manyun gitu," cibir De pada Clara, tapi Clara masih cemberut.

Cup

De mencium pipi Clara, membuat Clara dan Kel melotot melihat aksi konyol sahabatnya itu.

"DE JIJIKKKKKK..." teriak Clara langsung membersihkan pipinya menggunakan bajunya.

"Dasar homo lo," cibir Kel terkekeh.

"Gak papa Ra, kan sama perempuannya apalagi lo sih pake manyun-manyun segala gue kan jadi gemes," ujar De penuh kemenangan.

"Kaya angsa aja lo main nyosor aja, geli gue," cibir Clara berlari ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

"Hahaha...." De terkekeh dengan puas.

"Lo lesbi, De?" tanya Kel tersenyum jahil.

Tetapi ucapan itu tidak diubris sama sekali, De masih khawatir dengan temannya itu. "Tapi Kel, gue saranin ya mending lo cari lompongan pekerjaan yang lain deh, berhenti aja lo jadi supir taksi " ujar De mengalihkan pembicaraan.

ARGENATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang