29. Bom Masalah

295 20 3
                                    

"Dunia ini penuh kejutan dan kerumitan."
.
.
Happy Reading

"Apa Ini kamu?" bentak pak Ferdy memperlihatkan Foto itu pada dirinya.

Deg!

Kel sangat terkejut, melihat foto itu. Bukan hanya dirinya Teman teman Argen juga terkejut dan mengepalkan tangan marah mengetahui pelakunya.

"Tapi saya tidak melakukannya pak," ujar Kel dengan suara parau.

"Bukti yang saya dapat sudah jelas, ayo ikut saya ke Kantor Polisi...!!" bentak pak Ferdy, tangan Kel terkepal kuat.

"Tapi Bukan saya, saya dijebak pak. Yang nembak bukan saya. Ada orang lain pak, orang itu yang menembak bukan saya." teriak Kel menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Namun semua itu percuma, karena bukti sudah menunjuk dirinya sebagai pelaku. Padahal Kel dalam skandal ini dia juga korbannya.

"Cukup ayo ikut sayaa!! Kamu harus bertanggung jawab atas tindakan yang kamu lakukan!!"

"Pak bukan saya pak," teriak Kel sambil menangis.

"AArrrgghh...." Kel terduduk di tanah, menggerang frustasi, dia menutup telinganya dengan kuat.

"Vani bukan mau bunuh Vara pa...." teriak Kel terisak, ingatan Kel kembali pada masa kecilnya, saat dirinya dulu mau dihukum papanya. Karena tidak menjaga sang kembaran saat menyebrangi jalan. Dia juga sama seperti sekarang, di tuduh ingin membunuh.

Jederrrrrr!!

Mendengar teriakan Kel, Ferdy seperti tersambar petir, dirinya mundur ke belakang dengan tatapan sendu ke arah Kel.

Vani?, batinnya Ferdy.

"Vani bukan mau bunuh Vara Paaa....!!"

"Bukan Aku yang menembak Argen..!!hiks," teriaknya sangat frustasi.

"Arrrgghh..... Kenapa Kalian semua jahat sama aku?! Apa salah aku?! Kenapa kalian semua jahat?!" teriak Kel terisak dalam tangis, dia meluapkan semua yang selama ini dia tutupi dengan sikap tomboy dan wajah tegarnya. Dia sangat mencintai Argen, hanya dia yang selalu ada saat dirinya sedih. Sekarang Argen terbaring lemas, dan dilarikan ke Rumah Sakit untuk di tangani.

Kel berlari ingin melihat Argen, namun gagal tangannya ditepis kasar oleh Satya, bahkan temannya yang lain sudah tidak menyukainya.

"Dasar pengkhianat!!" bentak Satya marah terhadapnya.

Kel terjatuh kembali terjatuh di tanah, lemas tubuhnya sangat lemas. Hatinya sangat lelah.

"Ayo ikut saya ke kantor polisi!!" bentak pak Onyo.

"PAK SAYA BUKAN PELAKUNYA...!!" teriak Kel terus memberontak.

Kel bangkit dari duduknya, berjalan gontai ke arah kepala sekolah. Kel menatap penuh benci. Ferdy semakin mundur saat Kel mendekatinya, dia menatap netra coklat milik Kel dengan dalam.

"Kenapa? terkejut pa?" ujar Kel terkekeh kecil.

Semua siswa dan siswi menatap Kel bingung, mereka juga terkejut saat Kel memanggil kepala sekolah dengan sebutan 'Pa?'.

"Seharusnya Bapak juga ikut saya masuk dalam kantor polisi, Karna bapak sudah meninggalkan tanggung jawab bapak sebagai ayah. Saya juga bisa menuntut pak Ferdy Karena SAYA ADALAH VANI ANAK BAPAK!!" ujar Kel dengan suara pelan hingga meninggi saat mengatakan dirinya adalah anak pak Ferdy.

"Bapak akan terkena UU yaitu Sanksi pidana atau hukuman bagi pelaku penelantaran anak menurut UU No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak telah ditentukan pada pasal 77 ayat 2 yang diancam dengan ancaman 5 (lima) tahun penjara dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)."

ARGENATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang