Happy ReadingMalam ini, suasana malam yang indah, apalagi setelah ikrar perdamaian terucap, semua berkumpul di warkangsek. Merayakan kemenangan mereka bersama. Kebersamaan yang dinantikan, setelah sekian lama impian itu kini telah terwujud, yaitu mendamaikan geng satu dengan lainnya. Impian itu adalah tujuan Xander. Semua anggota Xander berkumpul, tapi hanya dari angkatan 11, 12 dan 13. Angkatan sebelumnya sudah sangat sulit untuk berkumpul, mereka sudah memiliki kesibukan sendiri yang tidak bisa ditinggalkan.
Dari luar Roky dan Ikal berteriak sangat senang, hingga menggila berdua di depan Warkangsek.
Teman-temannya hanya menjadi penonton saja.Sedangkan di dalam Warkangsek ada Argen, dan para anggota yang normal seperti Agi, Mora, Dewa dan anggota venus. Sesekali mereka saling membicarakan tentang masa sekolah, sampai membahas tentang cewek, biasa namanya juga laki-laki.
"Welcome my Warkangsek, alias warga pembangkang dan resek...!!" teriak Roky melengking, tak lupa botol aqua sebagai mic-nya.
"Aduh nak Roket, jangan teriak-teriak nanti tetangga lain marah," tutur mak Atin pemilik Warkangsek.
"Bodo amat mak, yang penting saya happy," jawab Roky dengan sombongnya.
"Egois," cibir Satya menatap Roky sinis.
"Egois itu perlu," sahut Kara dengan terkekeh kecil.
"Tapi jangan berlebihan, karena yang berlebihan itu tidak baik kecuali uang," sahut Bar dengan tampang bijaknya dan tegas, padahal tidak terlihat tegas sama sekali.
"Alah quotes hasil copas IG aja bangga," cibir Kaisar sambil tersenyum mengejek.
"Ye bukan copas tapi terinspirasi," jawab Bar tak mau kalah.
"Sudah-sudah, jangan berteman..!!" teriak Ikal menyeru pada Bar dan kasisar, seketika semu teman-temannya berseru heboh.
"BERANTEM bego!," seru mereka sangat kesal mendengar coletehan gak bermanfaat dari Roky dan Ikal.
Melihat itu Kara diam-diam tersenyum haru, dia seperti merasa sangat senang dalam kebersamaan Xander. Mungkin ini yang membuat Xander sangat kokoh, kebersamaan mereka sangatlah menyenangkan. Menurut Kara, Kebersamaan Xander tidak mengandung kekerasan, banyak candaan dan tak lupa mereka tidak membandingkan mana yang kaya, mana yang miskin. Semua sama rata, dalam kebersamaan mereka, status ketua Geng tidak berlaku, semua berhambur menjadi satu keluarga. Hal inikah yang tidak pernah Kara rasakan saat berkumpul dengan temannya di markas Venus.
"Oi nglamun aja lo." Satya datang menghampiri Kara sambil menepuk pundaknya dengan keras, membuat sang empu terperanjat.
"Eh sat sesat, kasihan tuh anak orang lo kagetin," cibir Bar tertawa melihat ekspresi Kara yang menurutnya sangat lucu.
"Eh curut, lo bilang kasihan malah lo ketawain," ujar Satya melempar sandalnya ke arah Bar yang tertawa.
"Dasar curut."
"Anyeong haseo ayang Satyanya ada?" tanya Ikal berlagak seperti cewek-cewek.
"Geli gue kal, najis trulala," ujar Satya mendorong Ikal untuk menjauhi dirinya.
"Hahaha Clara kan sering gitu sat sesat," ujar Ikal menggoda Satya yang sudah sangat malu.
"Beda bego, kalau Clara gue gak najis, kalo lo najis," ujar Satya tersulut emosi mendengar nama pacaranya dibuat bahan candaan.
"Baperan lo Sat sesat," ujara Agi yang baru saja Keluar dari dalam Warkangsek.
"Kemarin bang sat, sekarang sesat besok apa lagi?, adoh maklumin aja cobaannya orang ganteng," ujar Satya berbicara sendiri, sambil menenangkan emosinya agar tidak tersulut kemabali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGENATA [END]
Teen Fiction*****⚠️⚠️Dilarang Plagiat⚠️⚠️***** Cerita ini menceritakan seorang ketua geng besar di sekolah bernama SMK Bagaskara. Kaisar Argenata itulah namanya biasa dipanggil Argenata cowok berkepribadian cuek, dan dingin. Dia menjabat sebagai ketua geng moto...