24. kisah baru dimulai

349 23 2
                                    

"Semoga kamu jadi obat dari segala luka dan lara yang aku rasakan. Mengubah rasa pahit menjadi rasa manis dalam hidupku."
Kelova Anjani

Happy Reading🌼

Terik matahari yang sangat panas, membuat siang ini terasa sangat melelahkan. Padahal saat pagi tadi cuaca mendung, tapi sekarang sangat terik. Sepulang sekolah An berada di cafeshop di depan sekolah yang dijanjikan oleh delya tadi pagi. Di sana An sendirian, dia tidak mengajak kedua temannya karena dia pikir ini adalah masalah rahasia antara dirinya dan Delya.

Cring

Bunyi bel pintu Cafe yang menandakan ada pelanggan yang berkunjung. An menatap pintu itu menampilkan sosok pemuda yang wajahnya seperti Argen, An memikirkan apakah itu beneran Argen atau orang lain. Namun dengan keyakinan kuat dia menyapa pemuda itu.

"Argen," sapanya saat pemuda itu melewati meja yang dia tempati.

Pemuda itu menatap bingung gadis di depannya. Pemuda itu menatap An cukup lama seperti mengingat ngingat sesuatu.

"Lo Kel  kan?" tanya pemuda itu memastikan.

"Kel? gue An lo Argen kan?" tanya An bingung sendiri, kenapa pemuda itu mengira dirinya Kel.

"Hahaha," pemuda itu tertawa melihat ekspresi An yang sangat kentara sedang kebingungan.

"Nama gue Kai, bukan Argen lo salah orang," ujar pemuda tadi yang mengaku namanya Kai.

"Oh maaf gue kira lo Argen, soalnya lo mirip banget bahkan hampir sama," ujar An memintak maaf karena yang disapa bukanlah Argen.

"Emang, gue kembarannya," jawab Kai tenang.

An membelalak, matanya membulat mendengar ungkapan Kai. Oh bearti dirinya tidak salah kalau begitu, toh mereka kembar siapapun pasti juga bakal mengira Kalau Kai adalah Argen.

"Lo mirip Kel, lo satu sekolahkan sama dia? Pasti kenalkan sama Kel?" ujar Kai.

"Kel, oh cewek itu gue gak kenal," jawab An

"Bukannya kalian satu sekolah?" tanya Kai tidak mengerti.

"Beda jurusan jadi gak kenal, oh kalau gitu salken yah," An mengulurkan tangan dan dibalas oleh Kai.

Cringg

Bel pintu cafe kembali berbunyi menandakan ada pelanggan berkunjung, bunyi bel itu membuat siapa saja akan refleks menoleh ke arah pintu. Sama seperti An dan Kai yang sedang menoleh ke sana, dan tepat disana ada Delya, Mei dan dua cowok yang An tidak ketahui namanya. Dilihat dari seragamnya dua cowok itu memakai seragam yang sama dengannya.

Kai menatap dua cowok itu dengan tatapan tidak suka, lalu dia berpamitan pada An karena dia sudah di tunggu temannya.

"Gue duluan ya, senang bertemu dengan lo," ujar Kai pergi meninggalkan An.

Mereka berempat mendekati An yang duduk sendirian di salah satu meja cafe. "Udah lama lo?" tanya Delya  medudukkan tubuhnya di kursi, begitu juga Mei dan kedua cowok itu.

"Lumayan, langsung ke intinya aja," jawab An to the point, karena waktunya sudah terbuang begitu lama gara gara menunggu kedatangan Delya.

"Ok, gue sama Mei, Kara dan Raja udah nyusun rencana, kita tinggal ngelaksanakan aja," ujar Delya tersenyum miring.

"Rencana itu akan dilakukan saat acara Event HUT Sekolah, hari itu akan menjadi hari kemenangan kita," sahut Kara dengan tersenyum misterius.

Flashback On

ARGENATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang