14. Keluarga Kecil

431 57 4
                                    

"Janganlah kau datang karna penasaran jika akhirnya kau akan meninggalkan luka__(kelova Anjani)"
.
.
.
Happy Reading

Malam itu, setelah mengadakan rapat Argen dan kelima temannya mengunjungi Panti Asuhan Hati Suci , seperti kebiasaan mereka yang dilaksanakan dua minggu sekali. Kunjungan mereka disambut hangat oleh pengurus panti asuhan itu, apalagi Argen dan geng Xander adalah donatur panti itu, jadi mereka semua sudah dikenali oleh pengurus panti.

Setelah berbincang bincang dengan pengurus panti, mereka membagikan bingkisan untuk anak anak panti serta mengajak mereka bermain. Semua anak anak panti sangat berseru riang, dan saling berhamburan ke pelukan mereka berenam. Berbeda dengan anak kecil perempuan yang sangat imut dan cantik itu, dia hanya melihat mereka berenam dari pintu kamarnya. Argen yang melihat anak itu segera menghampirinya.

"Hei, kenapa gak ikut kesana?" tanya Argen lembut pada anak kecil itu.

"Kamu namanya siapa?" tanya Argen lagi dengan nada bicara yang masih lembut

"Nama tu celi tak, nama tatak ciapa?" tanya anak itu dengan imut

"Nama kakak, kak Argen," balas Argen

"Oh iya nak Ar, itu anak baru di Panti ini kurang lebih baru satu mingguan, umurnya 2 tahun. Sheli adalah anak yang paling pendiam, dia tidak memiliki keluarga." bu Tika menjelaskan, Argen mengangguk paham.

"Mau tidak bermain sama kakak?" tanya Argen

"Mau, tapi tadi celi udah main sama tatak itu" ujar sheli menunjuk kearah gadis yang sedang duduk digazebo taman Panti, gadis itu tampak sedang melamun.

Argen menggendong Sheli dan berjalan menuju gadis itu. Dari penampilan gadis itu Argen seperti mengenalnya. Langkah Argen terhenti saat mendengar isakan tangis gadis di depannya, jarak mereka sekitar 2 meteran.

"Hiks.. "

"Tatak nangis ya?" tanya Sheli pada gadis itu.

Gadis itu segera mengusap air matanya lalu menoleh ke belakang. Argen sangat terkejut dengan gadis didepannya, gadis itu juga terkejut. Tatapan mereka saling terkunci satu sama lain. Hingga suara sheli memecahkan suasana keterjutan itu.

"Tak lova gak papa tan?" tanya Sheli turun dari gendongan Argen dan berlari menuju ke pangkuan gadis itu.

"Lo ngapain disini?" tanya gadis itu pada Argen dengan nada tidak suka.

"Gue berkunjung sama yang lain, lo juga ngapain disini? Dan lo kenapa nangis?" tanya Argen balik.

"Bukan urusan lo," jawab gadis itu dingin.

"Nak Kel bisa bantu ibu didapur?" tanya bu Sarah menghampiri mereka, ternyata gadis itu adalah Kel.

"Bisa bu," jawab Kel berdiri untuk beranjak pergi mengikuti bu Sarah ke dapur.

Bu Sarah adalah penurus panti Asuhan ini.

"Tak lova mau temana?" tanya Sheli.

"Kakak mau bantu bunda, Sheli disini aja sama patung es ini ya," jawab Kel sambil melirik ke arah Argen yang memasang wajah jengkel sebab mendengar ejekan Kel.

"Ndak mau celi mau main sama tatak lova dicini baleng sama tak Algen," ujar Sheli merengek kepada Kel, jika dilihat dari jauh mereka bertiga seperti keluarga kecil bahagia, hehe.

"Baik, bentar kakak mau tanya bunda sarah dulu, ok?" tanya Kel lembut dan penuh kasih sayang, membuat Argen yang sedang melihatnya tersenyum tipis.

Setelah mengatakan itu Kel beranjak pergi ke dapur untuk menjelaskan jika dia, tidak bisa membantu. Ketika diberi izin, Kel kembali ke gazebo taman, tapi disana Sheli tidak terlihat hanya ada Argen yang sedang duduk di Gazebo itu.

ARGENATA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang