"Habis gelap terbitlah terang"
setelah kesulitan atau kesusahan pasti akan muncul kemudahan, kesenangan, dan kebahagiaan.
R.A kartini
.
.
.
Happy ReadingSepulang sekolah Argen merebahkan diri di kasur kingzise miliknya. Suara dentingan jam terdengar di telinganya, menyadarkannya dari alam bawah sadar. Argen menggeliat melihat jam di pergelangan tangannya, dengan setengah kesadaran dia bangun dari tidurnya. Melihat ke sekeliling kamar yang sangat berantakan. Dia mengerjapkan matanya untuk mengumpulkan kesadarannya, hingga akhirnya ekspresi dia kembali murung seperti sebelum dia tidur.
Saat melamun di tepi ranjang dia tidak menyadari kalau Kaisar sudah duduk di sampingnya. Dengan sifat jahilnya Kaisar, Argen terkejut setengah mati melihat wajah Kaisar di depannya.
"Dorrr...!!" teriak Kaisar Mengageti sang adik kembarnya.
"Ah resek lo," cibir Argen bangkit dari duduknya.
"Lo kenapa Gen? Pulang sekolah murung terus?" tanya Kaisar yang keheranan.
"Gak usah kepo," cibir Argen yang keluar dari kamarnya berjalan menuju ruang tengah, Kaisar pun mengikuti.
Di ruang tengah sudah ada Echa yang sedang melamun, Argen menghela nafas melihat itu membuatnya sedih. Pasti sedang memikirkan kelakuan kakaknya yang sudah memalukan keluarga. Argen dengan cepat menuruni anak tangga dan menghampiri Echa.
"Mama ngapain?" tanya Argen duduk di samping Echa-mamanya.
"Eh-- kamu udah bangun?" bukanya menjawab malah Echa bertanya balik ke Argen.
"Mama, pasti kecewa ya punya anak seperti Kai," sahut Kai yang baru datang dengan membawa Es teh di tangannya.
"Kalau kecewa iya, bagaimana masalah kamu Kai?" tanya Echa mengambil Es yang ada di tangan Kai.
"Hah.... Kai besok udah gak bisa di rumah ini lagi. Kai menyesal ma, tapi Kai sudah gak bisa apa-apa lagi laporan Kel sudah ditindak lanjuti sama pihak kepolisian. Maafin Kai ma, Kai gagal jadi anak yang baik buat keluarga ini termasuk mama dan papa," ujar Kai memeluk Echa dengan erat, mungkin ini adalah momen terakhirnya bersama mamanya dan Argen.
"Maaf bang, gue gak bisa membantu," ujar Argen memeluk sang kakak.
"Gak perlu gen, gue pantes dapat hukuman ini." Kai melepaskan pelukannya dan menatap mata sang adik untuk meyakinkan.
"Ini hari terakhir gue berada di rumah, ayo makan es krim?" ujar Kai sambil menunjukkan dua es krim rasa strowbery dan coklat yang ada di tangannya.
"Ah enak tuh, sini ini buat gue kan." Argen langsung merebut kedua es krim itu dan memakannya. Kaisar yang kesal merebut paksa es krim yang sudah di comot oleh sang adik. Akhirnya mereka saling berebut Es krim.
"Bang punyaku itu... Balikin..!!"
"Gak lo yang coklat aja," ujar Kaisar menunjuk es krim coklat yang dibawa Argen.
"Gak mau, Maa..... Ar mau es krim strowbery itu.." rengek Argen pada mamanya.
Kaisar terkekeh melihat tingkah sang adik, bisa-bisanya dia kaya bocil gitu.
Melihat itu Echa tersenyum geli, Hal yang sulit dimengerti olehnya setiap kali melihat kedua anaknya yang suka berebut Es krim. Oh tidak keduanya, hanya Argen yang penyuka es krim apalagi es krim rasa strowbery. Ini adalah hal yang tidak diketahui orang lain, hanya dirinya dan Kaisar yang tahu rahasia ini. Padahal anak laki-laki biasanya suka rasa coklat, ini tidak malah suka rasa strowbery, hingga kulkas di kamar Argen dipenuhi es krim rasa strowbery semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGENATA [END]
Teen Fiction*****⚠️⚠️Dilarang Plagiat⚠️⚠️***** Cerita ini menceritakan seorang ketua geng besar di sekolah bernama SMK Bagaskara. Kaisar Argenata itulah namanya biasa dipanggil Argenata cowok berkepribadian cuek, dan dingin. Dia menjabat sebagai ketua geng moto...