𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 18+
Ini akan terdengar seperti kisah pada umumnya. Dari benci menjadi cinta. Dan dari banyak kesalahan yang kelak akan menjadi sebuah penyesalan.
𖣘
Bastian Daffin Hartigan adalah laki-laki dari segala keburukan. Ia terkenal dengan se...
Semenjak Bastian memenangkan perlombaan itu tiga hari lalu, semua menjadi tampak berbeda. Bastian layaknya murid yang diagung-agungkan saat ini. Ia sendiri sebenarnya merasa risih dengan tatapan-tatapan seperti itu. Tapi ketahuilah, setelah lomba itu, Bastian kembali lepas dan terbebas dari segala macam materi. Ia sudah tidak peduli lagi dengan pelajaran. Ia ingin bermalas-malasan lagi seperti dulu.
Seperti sekarang, yang dilakukannya hanyalah menggambar di tengah pelajaran.
Aleta yang duduk di sebelahnya pun sesekali menoleh. Laki-laki itu benar-benar tidak serajin dulu. Tapi ia memaklumi, karena memang begini lah Bastian yang sebenarnya.
Dan sebenarnya Aleta sama sekali belum memberikan hadiah kepada Bastian. Mengingat laki-laki itu memberikannya piagam emas dan sebab dirinya juga Bastian kembali bersekolah hanya untuk menjaganya dari Zian.
Zian sendiri juga sudah tidak lagi mengganggunya, dan malah pria itu selalu bersikeras untuk meminta maaf. Namun, Aleta terus menghindar dan masih takut.
Ia membuang napasnya berat, dan itu membuat Bastian menolehkan kepalanya ke arah Aleta.
"Kenapa?" tanya Bastian.
"Aku bingung."
"Pelajaran Pak Adam emang bikin bingung."
"Bukan itu."
Bastian mengernyit. "Terus?"
"Aku masih takut, tapi aku gak mau diem aja kayak gini."
"Takut apa, Aleta?"
"Itu... Trauma yang temen-temen kamu lakuin."
"Jadi?"
"Mungkin dengan ketemu dan maafin mereka, trauma aku bisa hilang."
Bastian tersenyum penuh arti, sorotan matanya juga begitu lembut. "Nanti kita ketemu sama mereka, ya... Aleta, percaya sama aku. Kamu pasti aman selama ada aku."
Aleta mengangguk.
"Aku hubungin mereka dulu, buat ngatur waktu ketemunya."
_____________
Malam ini Aleta merasa gelisah. Walau ini memang kemauannya, tapi tetap saja ia sedikit tak tenang. Bastian bilang mereka akan bertemu di Club malam. Bastian sempat menolak untuk bertemu di tempat seperti itu, namun Aleta berkata jika ia tidak masalah dengan tempatnya. Yang terpenting Bastian ada di sampingnya.