Anggap baju rumah sakit.
©Silalalolo
P R E S E N T
••••••••••••••••••••••••
"Bantu gua kabur dari rumah sakit," ujar Bastian yang langsung diberikan pukulan pelan di lengannya.
"Jangan bercanda, kamu baru sadar."
"Cih!" Laki-laki itu berdecih dan memalingkan wajahnya dari Aleta.
Aleta membuang napasnya berat, lalu menekan tombol Nurse call-bell.
Aleta masih tidak paham dengan keanehan yang terjadi pada Bastian. Laki-laki itu bersikap seolah mereka hanya sebatas teman sebangku. Dan lagi permintaan tolong macam apa itu? Bisa-bisanya Bastian ingin kabur dari rumah sakit, sedangkan dia sendiri baru saja siuman dari komanya.
Sembari menunggu perawat datang, Aleta kembali duduk di samping ranjang Bastian, lalu tangannya mengusap tangan laki-laki itu.
Bastian sontak menolehkan kepalanya pada Aleta dan tetap diam dengan apa yang gadis itu lakukan. Hingga beberapa detik Bastian terus menatapnya, sampai mata mereka saling bertemu. Sialnya Bastian malah merasa salah tingkah.
"Ekhmm... Btw, udah berapa lama gua d-di sini?"
Aleta mengulas senyum tipisnya. "Kamu gak perlu tau. Yang penting sekarang kamu udah siuman."
"Gua.... Gua cuma mau tau berapa lama lo nungguin gua. Dan ada baiknya lo pulang sekarang." Tangan kiri Bastian kini menyentuh tulang rahang Aleta. "Lo keliatan kurus."
Aleta mengangguk. "Gimana aku bisa nafsu makan kalau pacar aku koma lebih dari dua minggu."
"Dua minggu?" Ia terdiam sejenak. "Eh?! Tu-tunggu, tadi lo bilang pacar? Siapa?"
Gadis itu mengernyit heran. "Kamu. Siapa lagi," jawab Aleta.
"Gua? Lo Bercanda.. kayaknya gua gak pernah tertarik sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓
Fanfiction𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 18+ Ini akan terdengar seperti kisah pada umumnya. Dari benci menjadi cinta. Dan dari banyak kesalahan yang kelak akan menjadi sebuah penyesalan. 𖣘 Bastian Daffin Hartigan adalah laki-laki dari segala keburukan. Ia terkenal dengan se...