©Lalalolo
P R E S E N T
•••••••••••••••••••••••••••
Sudah satu minggu sejak Aleta tahu jika Bastian berselingkuh. Aleta sendiri tidak tahu harus berbuat bagaimana saat Zian menunjukkan buktinya waktu itu. Aleta tak mau lihat, hatinya tidak siap. Tapi, Aleta sendiri yakin Bastian tidak mungkin melakukan hal itu. Sebab, Aleta bisa merasakan bagaimana kesungguhannya.
Aleta seringkali menanyakan bagaimana kabar Bastian pada Zian, tapi Zian selalu berkata jika Bastian sangat baik-baik saja dan tak perlu cemas. Tentu saja Aleta merasa cemas, laki-laki yang ia sayang tidak bisa dihubungi lagi sejak saat itu.
Rasanya benar-benar sakit.
Setelah kembali dari Bali, hubungan mereka tiba-tiba renggang. Aleta merasa ini ulah ayahnya, dia pasti meminta Bastian untuk menjauh darinya.
Ia menggigit bibir bawahnya guna menahan tangis yang nyaris pecah. Namun tetap sulit, ia merasa dirinya benar-benar berantakan dan frustasi.
Di tengah pelajaran ia meminta izin untuk ke toilet, lalu di toilet lah ia meluapkan tangisannya. Aleta tak tahu sampai kapan ia harus seperti ini. Menunggu seseorang yang bahkan tak tahu akan kembali atau tidak.
Ini membuatnya hampir gila.
_____________
Keenan teramat paham yang membuat Aleta menjadi seperti ini. Ia tidak tahu jika Bastian benar-benar bisa mengubah hidup Aleta. Kulit pucat, tubuh yang semakin kurus, serta mata yang sembab karena terlalu banyak menangis.
Malam ini pun Aleta tidak ikut makan malam. Semuanya sudah membujuk gadis itu, namun Aleta tetap tidak ke luar dari kamarnya.
"Kamu gak tau di mana Bastian, Keen?" tanya Gilang, dan gelengan kepala yang Gilang dapat.
Keenan menghabiskan makanannya sesegera mungkin. "Keenan selesai." Setelahnya ia bergegas menuju kamar Aleta dengan tergesa.
"Aleta...," panggilnya setelah ia berada di depan kamarnya.
Tidak ada tanda-tanda bahwa Aleta akan membuka pintunya. Keenan tahu, terlampau tahu malah jika gadis itu masih terjaga. Bisa ia dengar isakan tangisnya yang tak pernah absen dari telinga Keenan belakangan ini.
"Aleta, buka pintunya, ya.. setelah itu kita berdua bisa sama-sama cari Bastian. Kalo perlu semua temen-temen gua juga gua suruh buat cari si breng-"
Ceklek..
Sudut bibir Keenan tertarik, karena akhirnya Aleta mau membuka pintu.
"Aku ngantuk, jangan ganggu aku."
"Let, lu jangan kayak gin-"
Aleta bergegas ingin menutup pintu kamarnya kembali, namun nyatanya gagal akibat tangan kokoh yang bergerak menghalangi.
"Aleta.. tolong jangan buat gua jadi kakak yang gak guna."
Aleta hanya diam dengan buliran kristal yang kembali menjatuhkan diri.
Tanpa permisi, Keenan memaksa masuk ke dalam lalu menutup pintu kamarnya. Ia mengulurkan tangannya, meraih kepala Aleta dan membenamkannya pada dada miliknya. Memberikan usapan lembut pada bagian belakang Aleta menjadikan hangat dan nyaman menguar, yang bahkan sama sekali tak mampu ditolak oleh gadis itu.
Aleta meremat belakang baju Keenan, kemudian disusul oleh bahunya yang bergetar. Karena nyatanya Aleta benar-benar ingin meluapkan kesakitan dan kekesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓
Фанфикшн𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 18+ Ini akan terdengar seperti kisah pada umumnya. Dari benci menjadi cinta. Dan dari banyak kesalahan yang kelak akan menjadi sebuah penyesalan. 𖣘 Bastian Daffin Hartigan adalah laki-laki dari segala keburukan. Ia terkenal dengan se...
![Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓](https://img.wattpad.com/cover/253962515-64-k484741.jpg)