25 | Kejujuran

727 56 19
                                        

©silalalolo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©silalalolo

P R E S E N T

••••••••••••••••••••••

Tak terasa hari semakin cepat berlalu. Hari ini Keenan dan Aleta sudah resmi menjadi saudara. Ya, hari ini adalah hari di mana orangtua mereka menikah.

Resepsi pernikahan yang mereka adakan di gedung, semakin ramai setiap malamnya. Suara tuts piano juga senantiasa mengalun merdu dan membuat malam ini menjadi terasa begitu elegan.

Bukan hanya Gilang dan Nila yang saat ini mengenakan pakaian pengantin. Di sini Keenan dan Aleta pun terlihat seperti pasangan remaja yang menikah muda. Mereka semua benar-benar menggambarkan arti kesempurnaan fisik yang sesungguhnya. Seperti Raja dan Ratu, serta Pangeran dan Putri.

Aleta dan Keenan juga ikut duduk di depan altar mendampingi orangtua mereka.

Namun, di sini Aleta mendengus sebal. Sebab pacarnya itu belum juga datang di acara pernikahan orangtuanya. Dari depan altar, matanya terus celingak-celinguk mencari sosok Bastian. Padahal laki-laki itu sudah berjanji akan datang malam ini. Tapi hingga pukul 8, dia masih belum datang juga.

Tak lama Aleta melihat Keenan turun dari Altar. Karena merasa bosan, akhirnya ia ikut turun menghampiri saudara tirinya itu, pastinya setelah meminta izin pada Ayahnya.

"Kamu mau ke mana?"

"Mau ngerokok di luar," jawab Keenan singkat. Lalu ia berjalan lebih dulu meninggalkan Aleta.

Aleta menyeimbangkan langkahnya dengan Keenan dan mengikuti ke mana dia pergi.

"Kalo lo ikut, nanti lo kena asepnya, Aleta." Keenan menghentikan langkahnya dan menghadap pada gadis itu.

"Kalo gitu jangan ngerokok. Aku bosen. Terus gaun ini juga berat banget."

"Ya,, but, u look so pretty today. Andai orangtua kita gak nikah," gumam Keenan nyaris tak terdengar.

Meski suaranya pelan, Aleta masih bisa mendengarnya. Dan ia tak mengerti mengapa Keenan berandai seperti itu.

"Kenapa?"

"Karena, gue gak mau jadi saudara lo," jawabnya. "Gua duluan, pacar lo dateng tuh." Keenan menunjuk kedatangan Bastian dengan dagunya. Lalu setelah itu ia meleos pergi.

Keenan benar, Bastian telah datang. Aleta melihat punggung Keenan yang semakin menjauh. Ia tidak mengerti kenapa Keenan begitu tidak suka menjadi saudaranya. Padahal setahu Aleta, Keenan selalu bersikap baik dengannya. Tidak pernah sedikit pun dia menunjukkan rasa benci. Dan lagi, barusan pun Keenan memuji penampilannya saat ini.

Aleta juga mengakui, jika Keenan sangat tampan dengan setelan jas berwarna putih. Hanya saja ia malu dan gengsi jika harus jujur pada Keenan tentang penampilannya itu. Sebab, Aleta bukan gadis yang terang-terangan terhadap penampilan seseorang.

Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang