©silalalolo
P R E S E N T
•••••••••••••••••••••••
Saat ini tengah jam istirahat. Di kantin, sedari tadi Bastian asyik bermain games di ponselnya bersama dengan Zian tentunya. Mereka tak henti-hentinya memancing perhatian saat dengan lantangnya mengumpat karena permainannya itu.
Kring... kring... Kring...
"Udah lah.. Mending gua masuk... Males gua, bangsat.. banyak yang AFK." Bastian bangkit dari duduknya seraya menendang kursi yang barusan ia duduki.
"Anjing emang," sahut Zian ikut beranjak dari kursi, namun tujuan Zian berbeda dengan Bastian. Laki-laki ini akan membolos di rooftop.
Setibanya di kelas, Bastian memandang sinis ke arah Keenan yang kini duduk manis di kursinya bersama dengan Aleta.
Segera ia menghampiri orang itu dengan langkah kaki yang lebar. Dan begitu jarak mereka sudah dekat, Bastian langsung menarik kerah seragam Keenan hingga laki-laki itu terbangun dari posisi duduknya.
"Apa yang lo lakuin di sini, bajingan?"
Namun Keenan hanya menanggapinya dengan kekehan. "Lo udah keliatan sehat, ya... Dan kayaknya sampai sekarang gua belum denger ucapan terima kasih, karena gua yang udah bawa lo ke rumah sakit. Kalau bukan karena gua dan Aleta, sekarang lo pasti ada di Neraka, brengsek!" Keenan menghempaskan cengkraman tangan Bastian di kerahnya.
"Sialan!" Tanpa aba-aba Bastian langsung melayangkan bogem mentahnya pada Keenan. Namun, segera Satria menjadi penengah di antara mereka.
"Bas, udah Bas... Lo harus tahan emosi lo," ujar Satria menahan dada Bastian.
Aleta juga tentunya tidak ingin ada keributan di sini, ia menarik tangan Keenan lalu membawanya ke luar kelas.
"Aleta, lo serius gak papa?" tanya Keenan. Ia tahu gadis itu pasti sedang merasa sedih, karena Bastian tidak mengingat hubungan mereka.
Aleta mengangguk lemah. "Udah sana kamu masuk kelas."
Keenan menghela napasnya, lalu tangannya mengusap kepala Aleta. "Nanti pulang sama gue, ya."
Kepala Aleta kembali mengangguk bersamaan dengan senyum tipis yang terpatri. Selepas itu Keenan beranjak pergi menuju kelasnya, dan Aleta pun masuk ke dalam.
Selama ia berjalan ke arah kursinya, Bastian tidak berhenti menatap tajam pada Aleta. Aleta tentu takut dengan tatapan itu, lantas ia menunduk. Tatapan itu persis seperti saat Bastian merundungnya dulu.
"Ada hubungan apa lo sama Keenan?" Baru saja Aleta duduk, Bastian langsung melemparkan pertanyaan dengan tatapan mengerikannya.
Ternyata selain hubungan antara mereka, Bastian juga melupakan fakta jika Aleta dan Keenan adalah saudara tiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓
Fanfiction𝐂𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭 18+ Ini akan terdengar seperti kisah pada umumnya. Dari benci menjadi cinta. Dan dari banyak kesalahan yang kelak akan menjadi sebuah penyesalan. 𖣘 Bastian Daffin Hartigan adalah laki-laki dari segala keburukan. Ia terkenal dengan se...