11 | I killed your mother.

1K 77 46
                                    

©silalalolo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©silalalolo

P R E S E N T

••••••••••••••••

Setelah Bastian melakukan pemotretan, mereka bertiga kini sedang berada di sebuah Restoran. Ayah Aleta sengaja melakukan ini untuk menyenangkan hati dua bocah ini.

"Ini upah kamu, Bastian." Gilang memberikan selembar cek pada laki-laki itu.

Bastian mendorong uluran tangannya. "Gak usah, Om. Saya tulus bantu Om. Lagian saya juga seneng bisa dapet pengalaman baru."

"Ini bentuk kerja keras kamu. Terima, ya? Kalo kamu gak terima, berarti kamu gak ngehargain saya."

"I-iya." Bastian menerima cek tersebut. Dan ia membelalak saat melihat nominalnya begitu besar, yakni Rp.600.000.000,-

"I-ini gak salah?"

"Nggk. Biaya model /jam memang segitu. Dan sebenernya biaya yang semestinya lima ratus juta, cuma karena semua hasil fotonya sempurna. Saya kasih kamu intensif seratus juta."

Bastian masih tak percaya. Hanya berpose di depan kamera, mendapatkan uang sebanyak ini. Mudah sekali. Dengan uang ini, mungkin Bastian akan cuti sementara bekerja sebagai DJ di Club itu.

Atau mungkin ia juga akan pindah ke apartemen. Tinggal sendiri mungkin lebih baik daripada harus hidup dengan kekangan dari Ayahnya.

"Makasih ya, Om," ujar Bastian setelah diam beberapa saat. Ia menyimpan cek tersebut di saku celananya.

"Iya, sama-sama. Eh, tunggu sebentar, ya. Mau ngangkat telepon dulu." Gilang pergi dan sedikit menjauh dari Aleta dan Bastian.

Keduanya diam dan merasa canggung. Bastian merasa bersalah karena tiba-tiba melakukan itu pada Aleta. Sedari tadi ia terus merutukki kebodohannya. Gadis itu juga sejak tadi hanya menunduk dan terus memakan makanannya. Bastian yakin, Aleta marah padanya.

Dan bodohnya, ia tidak bisa mengatakan kata "maaf".

Setelah hampir lima menit diselimuti rasa canggung, akhirnya Ayah Aleta datang.

"Maaf, ya. Ayah harus pergi, Aleta. Ada urusan mendadak. Bastian, tolong titip Aleta. Ini uang buat bayar makanannya." Gilang menaruh uang di meja. "Dan setelah selesai makan, langsung pulang." Gilang terlihat begitu terburu-buru. Namun, sebelum ia pergi, ia mencium pucuk kepala Aleta terlebih dahulu.

Aleta sebenarnya sangat ingin ikut dengan ayahnya saja. Tapi, ayahnya malah langsung pergi begitu saja. Ia tidak ingin hanya berduaan dengan Bastian. Aleta malu mengingat kejadian barusan, ia sungguh tidak berani menatap laki-laki di hadapannya.

Bastian tidak ingin ambil pusing. Selagi ia berada di sini, ia akan banyak memakan makanan. Apalagi Ayah Aleta memesan banyak menu di sini, akan sangat disayangkan jika harus dibuang.

Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang