M O N E Y :: 22

4.3K 551 75
                                    

"akan segera ku tanda tangani... Namun, sebelum itu, kau harus melakukan dua hal untukku"

"Yak! Apa kau sudah gi-"

"Mudah saja, pertama, kau dan aku hanya perlu datang ke acara ulang tahun Eomma minggu depan" potong Winter sebelum Jaemin memakinya lebih banyak.

Jaemin mengangkat satu alisnya, "kau sedang bernegosiasi denganku? Disini aku yang dirugikan dan dengan tidak tau malu nya, kau memintaku untuk datang ke acara itu?"

"Setuju atau aku tidak akan pernah menandatangani surat itu"

"Kau sedang bermain-main denganku huh?" Geram Jaemin, maju selangkah dan detik berikutnya, tangan kekar milik Jaemin sudah mencengkram kuat leher Winter.

"Aku bisa saja membunuhmu detik ini juga" bisik Jaemin tepat didepan wajah Winter, tatapan penuh kebencian itu, membuat napas Winter semakin tercekat.

Winter, gadis itu terus memukul lengan Jaemin, berusaha menyingkirkan Jaemin yang semakin memperkuat cengkramannya. Setetes air mengalir dari sudut mata almond gadis itu dan jatuh tepat diatas tangan Jaemin yang mencengkram lehernya.

Bruk!

Gadis itu terjatuh diatas lantai dingin begitu Jaemin melepas cengkramannya.

"Uhuk... Uhuk..." Batuk Winter sembari menghirup oksigen sebanyak mungkin, sedangkan Jaemin, pria itu baru saja kembali tersadar dan menatap tangannya.

'Na Jaemin... Apa yang baru saja kau lakukan' batinnya, menatap telapak tangannya yang mulai bergetar kecil.

Winter menatap pantulan dirinya di cermin, sudah seminggu sejak kejadian itu, namun, bekas cengkraman Jaemin di lehernya tak kunjung menghilang dan setelah kejadian itu, Winter berlari keluar dari rumah tanpa berani menoleh kebelakang sedikitpun.

Saat itu, Winter hanya bisa menangis tanpa tau harus kemana lagi dirinya, seakan dunia tidak menginginkan kehadirannya. Yang bisa gadis itu lakukan hanyalah menangis di tepi jalan tanpa memperdulikan tatapan aneh dari para pejalan kaki untuknya.

Hingga akhirnya, seorang pria datang, memeluknya dan menjulurkan tangannya pada Winter.

"Winter, apa kau didalam?" Tanya suara dibalik pintu, membuyarkan lamunan Winter.

Segera gadis itu berlari menuju pintu dan membukanya.

"Ada apa?"

"Kupikir kau belum kembali dari tempat kerjamu, hanya ingin mengajakmu makan malam bersama saja" ajak pria itu sembari tersenyum lembut ke arah Winter.

"Maaf Mark, malam ini aku harus pergi ke suatu tempat..."

"Ah begitu... Mau kuantar?"

"Tidak, aku bisa pergi sendiri, terima kasih untuk tawaranmu" sedikit membungkukkan tubuhnya, gadis itu tidak mau merepotkan Mark lebih dari ini.

⚠️ MONEY ⚠️  ( Jaemin X Winter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang