M O N E Y :: 29

4.4K 506 61
                                    

Hari ini adalah hari dimana Jaemin dan Winter melaksanakan perceraian keduanya di pengadilan. Jaemin, pria itu sudah menunggu selama hampir dua jam di ruangan, namun Gadis yang ia tunggu itu tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Ck! Dimana dia" gerutu Jaemin, menatap arloji ditangannya, lalu menatap ke arah pintu coklat dibelakang.

Jika Winter tidak datang, maka perceraiannya dan gadis itu akan dianggap tidak pernah terjadi, yang mana berarti, keduanya masih tetap berstatus sah sebagai suami istri.

Berdecak pelan, Jaemin merasa dugaannya benar, gadis itu pasti sedang melarikan diri karna takut akan membusuk didalam penjara setelah mencoba mumbunuh Yuta. Buktinya gadis itu tidak berani mengangkat panggilan darinya, ratusan pesan yang ia kirim, gadis itu pun tak membukanya.

"Sial..." Umpat Jaemin, padahal banyak hal yang harus ia lakukan, karna kecelakaan itu, Jaemin harus mengambil alih bisnis hotel untuk sementara waktu hingga sang kakak kembali tersadar dan sembuh sepenuhnya.

Jaemin merogoh sakunya dikala merasa getaran kecil disana, segera Jaemin mengangkat panggilan yang ia tunggu-tunggu dari sang Eomma.

"Eomma, apa operasinya berjalan lancar? Apa jantung yang orang itu donorkan, cocok dengan Yuta Hyung?" Tanya Jaemin, menunggu kabar yang ia tunggu sejak semalam, setelah mendengar ada seseorang yang mendonorkan jantungnya pada sang kakak. Sungguh sebuah keajaiban baginya.

"Semuanya berjalan lancar Jaemin, apa gadis itu tidak datang ke pengadilan?" Tanya sang Eomma dari sebrang telefon.

Jaemin bernapas lega mendengarnya, "Tidak, sepertinya benar, dia melarikan diri, apa kita panggil polisi saja untuk mencarinya?" Saran Jaemin.

"Tidak perlu, sebelum pertunanganmu dengan Chaeryeong dilakukan, Eomma akan memikirkan bagaimana caranya agar kalian bercerai secara resmi tanpa perlu menunggu kehadiran gadis itu"

"Hmm, baiklah... Aku akan ke rumah sakit jika semua pekerjaan sudah selesai" ucap Jaemin, kemudian mematikan sambungan telefon.

***

Jaemin berjalan menuju lift rumah sakit, langkahnya terhenti tepat didepan pintu lift, menunggu pintu besi tersebut terbuka sepenuhnya. Sesekali pria itu menyunggingkan senyuman tipis sembari membalas pesan dari sang kekasih.

Sudah tiga hari berlalu, Jaemin tidak bertemu dengan Chaeryeong, mengingat banyak hal yang harus ia urus, sehingga membuatnya sulit sekali bertemu Chaeryeong.

Ting!

Begitu pintu lift terbuka, Jaemin sedikit menaikkan alisnya dikala melihat salah satu staff hotelnya yang baru saja mengundurkan diri siang ini.

Gadis itu menghentikan tangisnya saat melihat siapa pemilik dari sepasang sepatu dihadapannya. Tanpa menyapa Jaemin, yang pernah menjadi atasannya, Ryujin berlalu keluar dari lift dengan wajah penuh emosi.

"Aneh" gumam Jaemin, padahal pria itu baru saja ingin bertanya kepada mantan kepala staff hotelnya, sekedar berbasa-basi, seperti apa yang ia lakukan ditempat ini dan apa yang membuatnya menangis. Akan tetapi, tatapan gadis itu membuatnya mengurungkan niat.

Pintu lift tertutup dalam sekejap, membuat Jaemin berdecak sebal. Namun, tak butuh waktu lama, pintu lift disebelah terbuka.

"Nona Shin!" Panggil pria yang baru saja keluar dari lift pada Ryujin yang masih belum belum terlalu jauh.

"Hei, kau menjatuhkan suratmu"

Pria itu, menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan segera mengambil suratnya yang terjatuh. 'Penerima donor mata' , pandangan Jaemin menangkap tulisan yang tercetak tebal diantara semua tulisan di atas kertas putih tersebut.

⚠️ MONEY ⚠️  ( Jaemin X Winter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang