Yuta menyesap kopi hitam yang sudah dingin dari cangkirnya, meletakkan cangkir itu kembali ketempatnya perlahan.
"Sulit dipercaya, kau melewati semuanya seakan sesuatu tidak pernah terjadi... Aku meminta maaf atas perilaku orangtua ku, terutama adikku, akan kupastikan adikku menyesal karna sudah memperlakukanmu dengan buruk..." Sesal Yuta.
Setelah mendengar perjalanan hidup Winter, dari gadis itu dicampakkan oleh Ibu kandungnya, hidup bersama Nenek asing baik hati yang menyayanginya, lalu ia kehilangan satu-satunya orang yang menyayanginya, hingga akhirnya ia harus berakhir menikah dengan Jaemin dan menjalani kehidupan pernikahan yang tidak normal seperti pasangan pada umumnya.
"Tidak tidak... Aku tidak menuntut permintaan maaf, aku hanya menceritakan yang sejujurnya saja... Jadi jangan meminta maaf padaku" panik Winter sembari menggeleng kuat.
Yuta mengetuk pelan peyangga sofanya, seakan memikirkan sesuatu, detik berikutnya, pria itu mengangguk pelan.
"Meski kau dan Jaemin berpisah nantinya, jangan sungkan untuk bertemu denganku, kau bisa menganggapku sebagai kakak kan-" pria itu menghentikan ucapannya dikala mendengar dering ponsel.
"Maaf, boleh aku angkat sebentar?"
Yuta tertawa kecil, kemudian mengangguk sebagai jawaban, harusnya gadis itu tidak perlu meminta ijin padannya.
"ANAK BODOH! APA YANG KAU LAKUKAN PADA KELUARGA NA!? KAU SENGAJA INGIN MENGHANCURKAN KELUARGAKU!? KATAKAN DIMANA DIRIMU SEKARANG MINJEONG! KEP*RAT SI*LAN , KAU MEMBUATKU DALAM MASALAH!?" teriak suara dari sebrang telefon.
Otomatis Winter sedikit menjauhkan ponselnya, lalu buru-buru menjauh dari Yuta. Takut-takut sang kakak ipar mendengar, sayangnya pria itu sudah mendengarnya.
Winter baru saja hendak membuka mulutnya, namun suara disebrang sana kembali melanjutkan omongannya dengan suara sedikit lebih tenang.
"Aku tidak mau tau, kau harus meminta kembali dana yang sudah keluarga Na tarik pagi ini"
"Eomma, hentikan... Aku dan Jaemin akan berpis-"
"Jika kau masih ingin melihatku, segera lakukan apa yang kukatakan, 4 Milliar itu harus kembali hari ini juga" setelahnya, sambungan telefon terputus secara sepihak.
Napas Winter sedikit mengebu, mendadak ia merasa mual. Mencengkram kuat ponselnya, gadis itu bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.
"Winter, apa kau baik-baik saja?" Tanya Yuta, ntah sejak kapan pria itu sudah berdiri dibelakangnya.
"Y-ya... Aku baik-baik saja, aku harus segera pergi, sebentar lagi jam kerjaku akan dimulai"
Yuta paham betul, gadis ini pasti tidak ingin membahas apa yang baru saja ia dengar, tentang penarikan dana yang keluarganya berikan pada keluarga Jo beberapa bulan lalu. Menatap arloji yang melingkar sempurna ditangannya, Yuta berjalan menuju meja kerjanya dan mengambil dompet beserta ponselnya.
"Biar ku antar"
"Tidak, aku bisa sendiri" tolak Winter dengan cepat.
"Aku ingin makan disana, jadi kita bisa pergi bersama" seakan tak memberi pilihan untuk Winter, akhirnya gadis itu menyetujuinya.
Keduanya berjalan keluar dari ruangan Yuta, mengabaikan tatapan bingung dari para staff yang bekerja di hotel.
"Siapkan mobilku, tanpa supir" titah Yuta melalui ponselnya.
Winter, gadis itu hanya bisa mengekor sang kakak ipar dibelakang, terus berjalan sampai keduanya tiba di basement hotel.
"Tuan Na, mobil sudah siap, apa anda yakin tidak butuh supir?" Tanya pria dengan seragam hitam yang sudah berdiri dihadapan Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
⚠️ MONEY ⚠️ ( Jaemin X Winter )
FanfictionUang, siapa yang tidak suka uang? Tentu saja 99,9% manusia menyukai uang. Selama ada uang, semua akan terasa mudah. Lantas, apakah uang bisa menghidupkan kembali orang yang sudah pergi untuk selamanya? M O N E Y : : : CAST • Kim Winter ( Aespa ) •...