M O N E Y :: 23

3.9K 500 25
                                    

Jaemin mengerjap pelan, samar-samar pria itu mendengar tangisan tertahan dibelakangnya. Begitu mata Jaemin terbuka sepenuhnya, ia langsung terduduk dan mendapati Winter, dengan mata yang masih terpejam, gadis itu menangis dalam tidurnya.

Terlihat keringat tipis disekitar pelipis Winter, bahkan gadis itu tertidur tanpa melepas syal yang masih melilit sempurna dilehernya.

"Hei... Kau baik-baik saja?" Tanya Jaemin sembari menepuk bahu Winter selembut mungkin.

Mengusap pelan tengkuknya, Jaemin bingung apa yang harus ia lakukan pada seorang gadis yang menangis dalam tidurnya.

"Jangan pergi... Nenek..." gumam Winter dalam tangisannya.

Perlahan Jaemin mengangkat tangannya, mengusap pelan sudut mata Winter yang tak kunjung berhenti meneteskan air mata. Melihat keadaan Winter saat ini, ntah kenapa Jaemin merasa sangat bersalah.

"Tenanglah... Aku tidak akan pergi" ucap Jaemin sepelan mungkin, tangannya terus bergerak mengusap sudut mata Winter, hingga akhirnya pria itu melonggorkan syal yang melilit di leher Winter.

Grep!

Pergerakkan Jaemin terhenti dikala ada tangan mungil yang menahannya. Kedua mata gadis itu sudah terbuka sepenuhnya.

Otomatis Jaemin menarik tangannya dan bersamaan dengan itu, Winter ikut terduduk setelah terbangun dari tidurnya.

"K-kau sepertinya tidak nyaman dengan itu, jadi aku membantu melonggarkannya sedikit" jelas Jaemin sedikit gugup sembari menujunjuk syal yang terlihat sedikit melonggar.

Winter sama sekali tak menanggapi Jaemin, mengusap pelan wajahnya yang sembab, gadis itu menghela berat, rasanya sangat memalukan, menangis dalam tidurnya dan pria itu melihatnya.

"Apa kau bermimpi buruk?"

"Tidak..."

"Kau menangis dalam tidurmu, apa kau selalu seperti ini setiap malam?"

Diam selama beberapa detik, gadis itu menggeleng pelan sebagai jawaban.

"Hanya di dalam mimpi, aku bisa bertemu nenek" ujar Winter begitu pelan, nyaris berbisik.

"Sepertinya kau paling dekat dengan Nenekmu, dari pihak mana?" Penasaran Jaemin.

"Tidak dari pihak keduanya"

Berdehem pelan, Jaemin cukup terkejut mendengar jawaban Winter, gadis itu sunggu menyimpan banyak hal yang tidak Jaemin ketahui.

Membenarkan letak selimut yang menutupi sebagian tubuh mereka, Jaemin masih tak percaya keduanya bisa tertidur diatas satu kasur yang sama, menyenderkan punggung lebarnya, Jaemin terdiam, begitu juga dengan Winter.

Beberapa menit berlalu, keduanya masih tetap bertahan di posisi masing-masing, hingga akhirnya Winter membuka suara, memecahkan keheningan diantara mereka.

"Maaf membuatmu terbangun" selal Winter tanpa menatap lawan bicaranya.

"Bukan salahmu, aku memang tidak bisa tidur sejak awal" balas Jaemin, sedikit menoleh kearah Winter.

Gadis itu kembali terdiam, memainkan jemarinya yang berada diatas pahanya.

"Sebelum kita berpisah di pengadilan nanti, apa kau tidak ingin berbicara lebih banyak denganku?" Tanya Jaemin, mulai menatap Winter sepenuhnya.

"Untuk apa?"

"Membuat sedikit kenangan baik sebelum berpisah?"

Winter membenarkan duduknya, masih enggan menatap Jaemin.

⚠️ MONEY ⚠️  ( Jaemin X Winter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang