Asahi berlari memasuki sebuah kamar rawat, di sana ia melihat guanlin yang tengah di kelilingi teman temannya.
"Guanlin. Kenapa kok bisa gini?." Tanya Asahi.
Guanlin tersenyum tipis, "Gak tau, tiba tiba ada orang yang nyegat gue terus ngeroyok gue."
"Lo sih, makanya gak usah kebanyakan musuh." Ucap Junkyu.
"Ngga kok, musuh gue cuma satu dan yang ngeroyok itu bukan mereka. Yang ngeroyok gue orang lain."
"Tapi ngga papa kan?. Gak ada luka yang serius?."
"Ngga papa kok sa. Liat lo dateng sakit nya berkurang. Apalagi kalo dapet ciuman dari lo, bisa langsung sembuh gue."
"Yeh si tihang, sempet sempet nya ngalus." Ucap Jay , Hyunjin dan Junkyu memutar bola mata malas.
Mendengar ucapan Guanlin asahi reflek memegang bibir nya, ia jadi teringat kejadian tadi di mansion Jaehyuk. Ngomong-ngomong , dia pergi ke sini tidak bilang dulu kepada Jaehyuk. Asahi langsung pergi dari sana.
"Kenapa sa megang bibir, mau cium gue beneran?." Tanya Gianlin.
Asahi menatap datar pria cina itu, ia mencubit pipi Guanlin.
"Ni cium niii!."
"Aduh saa sakit!." Ucap guanlin kesakitan sambil memegang pipi yang di cubit asahi, mana pas di luka lebam lagi nyubitnya.
Junkyu Jay dan Hyunjin tertawa.
Ting!.
Asahi mengeluarkan handphone nya yang berbunyi, ia langsung melihat pesan yang baru saja masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asahi mengernyitkan dahi nya saat mendapat pesan dari orang yang tidak di kenal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asahi melihat sebentar pesan suara itu beberapa saat hingga ia memutar nya tanpa sadar bahwa dirinya masih berada di kamar rawat Guanlin.
"Kakak cantik! Mau ya makan malem sama Jeongwoo sama Junghwan, pliss.. anggap aja sebagai balas budi kita!."
