Asahi menginap di rumah Jaehyuk bersama Ela. Ia kini berdiri di balkon melihat pemandangan malah hari , senyumannya sedari tadi tak hilang. Ia tidak menyangka Jaehyuk akan percaya, syukurlah.
Saat sedang asik memandangi bintang tiba-tiba ada tangan kekar yang memeluk nya dari belakang , Asahi menoleh saat orang itu menaruh kepalanya di bahu asahi.
"Jaehyuk."
"Lagi ngapain hm?." Tanya Jaehyuk.
"Liatin bintang , indah banget yah." Jaehyuk tersenyum lalu melihat bintang di atas sana , setelahnya ia mengangguk setuju.
"Asahi , sekali lagi aku benar-benar minta maaf. Kamu harus percaya bukan aku yang membunuh Guanlin , jangan pergi lagi."
Asahi memegang tangan Jaehyuk yang melingkar di perutnya. Ia menyenderkan badannya kepada Jaehyuk.
"Aku marah dan kecewa karena Guanlin adalah sahabat aku , dia yang selalu menemani aku dari kecil sampai sekarang aku tumbuh dewasa."
"Aku udah mengikhlaskan Guanlin pergi , aku juga udah maafin kamu." Ucap Asahi , ia mengelus-elus tangan Jaehyuk menggunakan ibu jari nya.
"Terimakasih.."
" Choi Asahi , I love you so much . I want to fix everything. Izinkan aku menjadikan mu teman hidup untuk selama-lamanya dan menjadi kan mu satu-satunya yang aku cintai sampai nanti maut memisahkan."
"will you be my wife Asahi? , always by my side and accompany my days, until the end of my breath later.."
Jaehyuk menatap Asahi lekat , Asahi tidak mampu menahan air matanya.
"Don't cry baby.." Ucap Jaehyuk dengan nada lembut nya , ia mengusap air mata Asahi.
"I'm touched to hear that.." ucap asahi.
Jaehyuk mendekat dan menyatukan kembali bibirnya dengan bibir Asahi .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Park Jaehyuk I love you so much too.."
"I give you permission to make me your wife.." lanjut Asahi.
Jaehyuk tersenyum mendengar nya , begitu pun Asahi. Jaehyuk kembali mencium Asahi , ia mengangkat Asahi hingga kaki asahi kini melingkar di pinggang Jaehyuk.
Tangan kanan Jaehyuk mengusap punggung Asahi dari arah bawah hingga atas berakhir di Tengkuk si manis. Ia menekannya pelan , memperdalam ciuman mereka.
Jaehyuk melumat dan menghisap bibir Asahi dengan lembut namun lambat laun ciuman itu mulai kasar dan panas. Asahi memegangi pipi Jaehyuk dengan kedua tangan nya , ia berusaha mengimbangi ciuman Jaehyuk yang mulai kasar.
Asahi membuka mulutnya memudahkan Jaehyuk untuk bermain lidah di dalam mulut nya yang hangat. Jaehyuk mengabsen deretan gigi Asahi , saliva mereka yang tercampur menetes dari dagu Asahi.
