¹⁰'Buna

9.8K 1.1K 116
                                    

Asahi kini berada di kamar si kembar , duduk di ranjang sambil memangku Junghwan yang masih menangis. Ia tadi baru saja selesai bekerja dan tiba-tiba ada telpon dari nomer yang tidak di kenal.

Suara tangisan Junghwan yang pertama ia dengar saat telpon itu tersambung, tiba-tiba Jeongwoo meminta nya datang. Dengan panik, Asahi pergi menghampiri si kembar.

"Sudah sayang jangan nangis ya, nanti kelamaan nangis kamu bisa sakit loh." Ucap Asahi lembut.

"Huks.. A-ayah j-jahat hiks.." isak Junghwan pelan, kepalanya bersandar di dada Asahi.

Tangan Asahi dengan lembut mengusap kepala si bungsu. Ia beralih melihat Jeongwoo yang hanya diam duduk di samping nya.

"Jeongwoo, kenapa kok Junghwan nangis?. Kalian berantem sama ayah kalian."

Jeongwoo menoleh. Matanya sudah sangat merah menahan tangis. Asahi yang melihat itu langsung memeluk Jeongwoo, Jeongwoo menangis tanpa suara.

"T-tadi.. kita tanya ibu ke ayah. Tapi ayah marah." Jawab Jeongwoo lirih.

"Ayah ngga suka kita tanya soal ibu. Ayah bilang ibu kita jahat."

Asahi menghela napas, ia merasa kasihan kepada si kembar .

"Nanti kakak bantu bicara sama ayah kalian ya."  Jeongwoo mengangguk, ia memejamkan matanya merasa nyaman dengan usapan tangan Asahi di kepalanya.

"Kak asa, Apa pelukan ibu seperti ini ?" Tanya Junghwan yang tangisan nya mulai reda.

"Seperti apa?."

" nyaman, hangat. Hwan suka di peluk kaya gini, hwan ngga mau lepas."

"Iya. Hwan suka di peluk sama kakak?." Junghwan mengangguk, tangan kecilnya memeluk pinggang Asahi.

"Kalian tau?, Kakak juga tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu."

Jeongwoo mendongak begitupun Junghwan, mereka menatap Asahi dengan tatapan mata polosnya membuat asahi memekik gemas.

"Kakak ngga punya ibu?." Tanya si bungsu.

Asahi tersenyum tipis, ia mengangguk. "Kakak ngga punya ibu sama ayah."

"Kalian harus bersyukur masih ada ayah yang menemani kalian. Tidak seperti kakak yang tidak punya siapa-siapa selain ibu panti dan adik adik panti."

Jeongwoo dan Junghwan kini kompak memeluk Asahi , asahi yang mendapat perlakuan seperti itu pun tersenyum. Tangan kanan nya mengelus rambut Jeongwoo sedangkan tangan kirinya mengelus rambut Junghwan.

"Kita sama tidak punya ibu." Ucap Jeongwoo.

"Kakak jangan sedih, kakak kan punya kita yang akan selalu hibur kakak cantik." Kali ini Junghwan yang berucap.

Asahi semakin tersenyum, hatinya menghangat.

"Buna."

"Eh?."

Asahi menatap si bungsu.

"Junghwan bolehkan panggil kakak kaya gitu?."

Asahi terdiam beberapa saat hingga akhirnya ia mengangguk pelan. Junghwan tersenyum lebar.

"Yeay mulai sekarang kakak cantik jadi ibunya Junghwan sama kak jongu." Pekik Junghwan kegirangan.

Jeongwoo tersenyum. "Aku juga bolehkan panggil kaka buna?." Tanya nya.

Asahi mengangguk.

"Sayang buna!." Ucap Junghwan dan Jeongwoo bersamaan, mereka memeluk Asahi.

"Sayang kalian juga."

Only Mine || Jaesahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang